Sejak Spalletti diangkat pada 1 September 2023, timnas Italia baru menjalani 14 pertandingan.
Rekornya hanya meraih separuh kemenangan di antaranya (7), dengan sisa imbang 4 kali dan mencatat 3 kekalahan.
Dua dari 3 kekalahan itu ironisnya terjadi di Piala Eropa 2024.
Spalletti beralasan dia tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan tim buat menjalani turnamen sebesar Euro.
Di luar konsep taktik yang dikritik ugal-ugalan, pelatih gundul itu bersiap memulai segalanya dari awal dengan menekankan program regenerasi di skuad.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Estimasi Poin yang Dibutuhkan Timnas Indonesia untuk Menjaga Mimpi
"Jelas dari apa yang kita lihat bahwa saya membuat beberapa kesalahan. Saya mencoba untuk meremajakan tim," kata Spalletti.
"Kami memiliki skuad dengan rataan usia di antara yang termuda dan menghadapi lawan yang terorganisasi, dewasa, dan berpengalaman."
"Sulit untuk mencari pemain seperti Chiellini dan Bonucci yang baru, tapi kami melihat sekilas hal itu dengan memberi pemain seperti Calafiori kesempatan."
"Kita harus yakin bahwa ada potensi yang muncul dari skuad ini," imbuh pria 65 tahun yang memulai karier kepelatihan sejak 1993.
Target besar Spalletti berikutnya ialah membawa timnas Italia lolos ke Piala Dunia 2026.
Tugas pertamanya setelah menekan tombol reset pasca-Euro 2024 ialah terjun di pentas UEFA Nations League 2024-2025.
Azzurri akan menghadapi Prancis di Stadion Parc des Princes, 6 September 2024.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tuttomercatoweb.com |
Komentar