Kemampuan pembalap berusia 34 tahun itu diakui dengan peningkatan yang dialaminya bareng Suzuki dan kemudian Aprilia.
Di Aprilia, Espargaro bahkan berjuang sejak pabrikan Noale menjadi juru kunci di MotoGP hingga mampu memenangi lomba dan bahkan ikut bersaing untuk gelar juara dunia.
Julukan El Capitan alias sang Kapten pun didapat oleh Espargaro karenanya.
Peran besar Espargaro terlihat dari bagaimana dia mampu bertahan lama di Aprilia ketika rekan-rekan setimnya datang silih berganti karena didepak.
Espargaro pun sendirian dalam menghadirkan catatan podium pertama, pole position pertama, hingga kemenangan pertama bagi Aprilia di MotoGP.
"Saya memberi semua yang saya miliki, berjuang sangat keras," ucap Espargaro tentang dirinya sendiri saat mengumumkan rencana pensiun pada 23 Mei lalu.
"Dengan bekerja keras saya mencapai level yang tinggi walau mungkin tidak memiliki talenta sebesar pembalap lain," katanya dengan nada merendah.
Selain merekrut Espargaro, Honda juga mempertahankan Stefan Bradl yang telah menjadi pembalap penguji mereka di MotoGP sejak 2019.
Dengan demikian Espargaro akan berjuang bersama Bradl dalam tim pengembangan Honda untuk keluar dari krisis di MotoGP.
Status Honda sebagai pabrikan tersukses sepanjang sejarah MotoGP tercoreng setelah menjadi juru kunci dalam dua musim terakhir.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Honda Racing Corporation |
Komentar