BOLASPORT.COM - Bos Pramac, Paolo Campinoti mengakui bahwa keputusan Ducati memilih Marc Marquez daripada Jorge Martin adalah salah satu alasan mereka bergabung dengan Yamaha.
Pramac menandatangani kontrak besar selama tujuh tahun dengan Yamaha pada akhir pekan MotoGP Belanda 2024.
Tetapi, Campinoti sejak itu mengungkapkan mengapa mereka memilih untuk meninggalkan motor terbaiknya di grid yaitu Ducati.
Campinoti telah melihat banyak pembalap muda timnya mendapatkan kursi pabrikan Ducati di masa lalu, tetapi diabaikannya Jorge Martin adalah keputusan yang tidak bisa dia terima.
Martin sudah dua kali dihina oleh tim pabrikan Ducati. Pertama, pada 2022 ketika Enea Bastianini menyalipnya dalam balapan untuk bergabung dengan Bagnaia, sebelum Marquez melakukan hal serupa di Sirkuit Mugello beberapa pekan lalu.
Campinoti mengakui bahwa kekalahan Martin membuat dia dan tim merasa dikecewakan oleh manajemen Ducati.
"Kami sangat percaya pada proyek Yamaha. Kami sangat yakin dengan kapasitas dan kemampuan Yamaha untuk bisa comeback," kata Campinoti berbicara kepada MotoGP.com dilansir dari Crash.
"Kami berpikir bahwa waktu kami di Ducati telah berakhir dan kami memiliki beberapa pilihan yang tidak kami sepakati dan menjadi tim junior Ducati adalah impian kami."
"Mendatangkan pembalap muda ke tim merah adalah misi kami. Kami telah mencapai hal tersebut berkali-kali."
"Namun, tahun ini kami hanya mencapai sedikit; tidak kecewa karena itu bukan istilah yang tepat, tetapi kami merasa dikecewakan."
Baca Juga: MotoGP Jerman 2024 - Alex Rins Absen di Sachsenring, Remy Gardner Jadi Pengganti
"Kami pikir Martin adalah kandidat terbaik untuk bergabung. Kami telah melihat beberapa perubahan strategi yang tidak sesuai lagi dengan kami."
"Kami kemudian memiliki peluang besar lainnya, jadi kami memutuskan untuk melakukannya (meninggalkan Ducati)."
Pramac yang akan kehilangan pembalap bintang, Martin ke Aprilia musim depan, memiliki dua tempat terbuka untuk diisi bersama Yamaha pada 2025.
Namun ketika berbicara tentang Martin, Campinoti melangkah lebih jauh dan menyalahkan Ducati karena tidak mengakui pencapaian mereka.
Martin adalah penantang gelar melawan Bagnaia hingga akhir musim musim lalu, sementara ia memimpin Pramac meraih gelar tim bersama Johann Zarco.
"Pastinya itu pemicunya karena jika Anda tidak melakukan pekerjaan Anda dengan penuh semangat, tujuan dan sasaran kami adalah merekrut pembalap muda dan membawa mereka ke level berikutnya," tutur Campinoti.
"Dan ketika Anda gagal atau apa yang Anda lakukan tidak diakui atau dihargai, maka Anda berpikir Anda mungkin tidak melakukan hal yang benar."
"Ada peluang besar lainnya dan mereka memiliki ambisi yang sama dengan kami, jadi inilah saatnya untuk berubah."
Bergabungnya Marc Marquez dengan tim pabrikan Ducati untuk musim MotoGP 2025 berdampak langsung pada pabrikan Italia itu dalam tiga hal besar.
Pertama adalah Ducati kehilangan Jorge Martin dan pembalap Spanyol itu bergabung dengan Aprilia.
Menyusul keputusan Martin hengkang dari Ducati, Marco Bezzecchi juga melakukan hal serupa karena harapannya menjadi pembalap pabrikan tampak tertutup kecuali ia berpindah merek.
Dampak besar ketiga yang ditimbulkannya adalah Pramac meninggalkan Ducati ke Yamaha.
"Keputusan telah diambil dan butuh beberapa saat karena memiliki Enea, Jorge Martin dan Marc dengan kemungkinan untuk datang kepada kami, itu adalah keputusan yang sulit. Sungguh keputusan yang sulit," kata Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi.
"Butuh waktu beberapa minggu untuk mengambil keputusan dan akhirnya kami mengambil keputusan di Mugello."
"CEO, Gigi Dall’Igna, Mauro Grassilli selalu terlibat dalam keputusan ini dan butuh banyak diskusi dan banyak data untuk melihatnya, tetapi akhirnya, Marc.”
Menanggapi klaim bahwa bergabungnya Marquez ke tim pabrikan telah menimbulkan 'kerusakan tambahan', Tardozzi tidak setuju.
"Kami mengambil keputusan beberapa waktu lalu, empat tahun lalu untuk menyambut era baru dengan pembalap baru dan pembalap tersebut sudah dewasa," ucap Tardozzi.
"Akhirnya, semuanya juga tumbuh dewasa dan kami memutuskan untuk memilih pembalap yang tepat."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar