"Jantung saya seperti ditusuk saat melihat hal seperti itu," tambah anggota skuad juara Piala Dunia 2014.
Sesuai Regulasi
Kalaupun dipakai, VAR memang cuma bisa memberi bukti karena keputusan akhir tetap berada di tangan Taylor sesuai interpretasinya.
Di sini, sang wasit diklaim menganggap sikap badan Cucurella natural, tak disengaja untuk menyentuh atau menghalangi bola.
Pertimbangannya, tangan Cucurella mengarah vertikal ke bawah dan bergerak mendekati/ke arah samping badannya.
Sesuai regulasi, si pemain diinterpretasikan tidak berusaha membuat tubuhnya 'lebih besar'.
"Lengan dekat ke samping badan, sebagian besarnya mengarah ke bawah, dan/atau posisinya di belakang garis badan," cuit jurnalis ESPN, Dale Johnson, menjelaskan keputusan Taylor sesuai aturan handball yang digodok UEFA sebelum turnamen.
Tetap saja kontroversi tak padam, apalagi momennya vital dalam memengaruhi hasil akhir.
Kala itu kedudukan masih sama kuat 1-1.
Good call by Anthony Taylor not to award handball against Marc Cucurella. Looks more obvious than the one given vs. Joachim Andersen. But UEFA guidance advises not to award handball because Cucurella's arm is down, vertical and not judged to be making his body unnaturally bigger. pic.twitter.com/KLGOEFqm3i
— Ben Jacobs (@JacobsBen) July 5, 2024
Gol Dani Olmo untuk Spanyol dibayar tembakan Florian Wirtz menjelang akhir waktu normal.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Bild.de |
Komentar