"Saya bisa merasakan bagian depan motor ini mulai mendekat, saya hanya melaju pelan dan berharap tak kehilangan kendali," ucap Bagnaia.
Situasi semakin sulit untuk menaklukkan tikungan tersebut dengan kondisi angin yang mendorong rider bisa keluar dari jalur.
"Itulah yang terjadi hari ini, juga karena angin mendorong laju Anda ke sisi luar (racing line), sejujurnya saya takut di tikungan itu," kata Bagnaia.
"Dengan ban baru, daya cengkeram di bagian belakang sangat tinggi dan mendorong bagian depan."
"Itu sudah menjadi hal yang kritis di masa lalu, tetapi mungkin lebih buruk lagi sekarang," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Di mata Bagnaia, kepiawaian pembalap dalam memainkan rem di titik tersebut menjadi kunci untuk meminimalisir crash.
"Jika Anda melihatnya, semua orang pada saat itu terjatuh di flying lap pertama," ucap Bagnaia menjelaskan.
"Karena di lap terakhir Anda tidak bisa mendorong terlalu banyak, suhu ban turun dan Anda harus sangat berhati-hati saat tiba di sana."
"Sulit karena saat Anda mencapai kecepatan 300 km per jam Anda harus mengerem dengan keras."
"Bagian belakang motor terangkat dan bagian depan berisiko menutup."
"Anda harus pandai mengerem dengan memanfaatkan cengkeraman ekstra di bagian belakang," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar