"Kami main cukup enak. Dari gim pertama kami bisa ambil momennnya. Gim kedua kami sempat terkejar tapi bisa fokus lagi. Untung dari lawan juga terakhir mereka mati sendiri."
Ekspektasi terhadap Darren/Bernadine sebenarnya besar karena mereka menjadi 1 dari 2 wakil Tanah Air yang masih bertahan di babak semifinal.
Namun, Darren/Bernadine dapat mengarahkan fokus hanya ke pertandingan.
"Dari lawan mungkin juga tegang. Kalau kami enggak, kami loss, main dulu aja. Urusan menang kalah itu belakangan," kata Darren.
"Kami enggak mikirin itu. Kami melakukan yang terbaik aja," ucapnya tentang tekanan karena hanya sedikit wakil Indonesia yang masih berjuang.
Di babak final, Darren/Bernadine akan menghadapi pemenang pertandingan antara Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan (China) dan Wang Zi Heng/Cao Zi Han (China).
Bernadine lebih familiar dengan Lin/Liu karena pernah menghadapi mereka pada final Dutch Junior International 2024 bareng Anselmus Breagit Fredy Prasetya.
Saat itu Bernadine dan Ansel harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 17-21, 16-21.
"Mungkin dia tenaganya, kenceng banget. Soalnya dari China juga, powerful banget mainnya. Jadi ya mesti mencari celah di sana," ucap Bernadine.
Kemenangan Darren/Bernadine di final Kejuaraan Asia Junior 2024 di sisi lain akan memberi harapan bagi masa depan ganda campuran Indonesia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar