Pengembalian Richie sering tanggung atau bahkan tidak menyeberang.
"Banyak matinya di situ karena saya menang angin jadi coba ngasih pukulannya lebih pelan, gak sekencang di set kedua," kata Richie.
"Cuma kadang bolanya muter gitu, tapi itu gak bisa dijadiin alasan."
Richie juga merasakan tekanan saat bertanding. Posisi tertinggal dalam perolehan poin yang hampir terus dialaminya sepanjang pertandingan membuatnya tegang.
"Awal ada tekanan, gak terlalu mikirin ke situ, cuma fokus untuk memberikan yang terbaik," kata Richie.
"Pas poin-poin ketinggalan. Setelah interval kan jarak poinnya mulai jauh. Jadi ada tekanan dikit, tegangnya dapet lagi."
"Terus pas poinnya ketinggalan dan bisa mengejar, itu juga ada pressure-nya. Hari ini sebenarnya tekanannya gak sebesar yang kemarin tapi masih mengganggu."
Richie setidaknya pulang dengan membawa bekal.
Dari lawan yang lebih berpengalaman, dia belajar tentang bagaimana gerak-gerik di lapangan bisa turut memengaruhi jalannya pertandingan.
"Kalau habis reli, bahasa tubuh dia gak sembarangan. Dia kelihatan gak capek. Sebenarnya tahu juga kalau capeknya disimpan. Cuma dia gak nunjukkin," katanya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar