BOLASPORT.COM - Di tengah badai kritik, gaya bermain 'boring' ala Gareth Southgate nyatanya ampuh membawa timnas Inggris merangkak ke semifinal Euro 2024.
Timnas Inggris memastikan tempat di fase empat besar Euro 2024 berkat kemenangan atas Swiss.
Pada duel perempat final di Duesseldorf Arena, Sabtu (6/7/2024), serdadu Gareth Southgate melaju via babak adu penalti.
Pentas adu tembak dari titik putih harus ditempuh karena skor 1-1 tidak berubah sampai akhir extra time.
Lima eksekutor Inggris berhasil menjalankan tugas secara mulus, sedangkan pemain Swiss hanya tiga.
Walhasil, Southgate membawa Tim Tiga Singa mencicipi semifinal beruntun untuk dua edisi terakhir Piala Eropa.
Pada Euro 2020, Inggris bahkan melewati babak ini dan finis sebagai runner-up di bawah Italia.
Jika semifinal adalah garansi selama era kepemimpinan Southgate di Piala Eropa, pencapaiannya di Piala Dunia terbilang bagus juga.
Sejak dilantik timnas Inggris per September 2016, ia menyentuh perempat final sebagai batas minimal, yakni di Qatar 2022.
Sebelum itu, Southgate mengantarkan Harry Kane cs ke semifinal Rusia 2018.
Baca Juga: Jadwal Semifinal EURO 2024 - Belanda Vs Inggris, Duel Klasik yang Tertunda Akhirnya Kejadian Juga
Kalau ditambahkan rapor mereka di ajang minor, UEFA Nations League, pelatih berusia 53 tahun juga membawa skuadnya sampai semifinal edisi inaugurasi pada 2018-2019.
Bagi segelintir pendukung timnas Inggris, pencapaian ini menimbulkan ironi.
Entah harus senang atau benci, Southgate terbukti masih bisa membawa pasukannya melaju jauh dalam turnamen besar kendati menampilkan permainan membosankan.
Sepanjang Euro 2024 saja, timnas Inggris hanya membuat 5 gol tanpa penampilan superior yang diharapkan.
Mereka cuma lolos sebagai juara grup dengan meraih 1 kemenangan dan mencetak 2 gol saja.
Pada babak 16 besar, Inggris harus melalui babak tambahan waktu guna menyegel kemenangan comeback susah payah atas Slovakia (2-1).
Maju ke perempat final, mereka juga kudu ketinggalan duluan sebelum menyamakan skor 1-1 dan menang via adu penalti atas Swiss.
Akibat gaya permainan yang jauh dari harapan di tengah gemerlap kualitas skuad, Southgate tetap saja menghadapi kritik masif dari fan, pandit, maupun media.
Kampanye #SouthgateOut yang menuntut sang pelatih mundur tetap mengemuka di jagat medsos pasca-kemenangan atas Swiss.
Toh, dia mengungkit fakta bahwa keberhasilan membawa tim kembali lolos ke fase-fase akhir turnamen merupakan bukti kinerjanya layak diapresiasi.
Baca Juga: Hasil EURO 2024 - Belanda Menang Comeback 6 Menit atas Turkiye, Timnas Pusat ke Semifinal
Sebagai komparasi, sebelum era Southgate tak sekali pun Inggris mencapai semifinal turnamen besar kendati diperkuat generasi pemain-pemain top selama dua dekade.
"Memenangi turnamen bukan hanya tentang bermain baik, Anda harus menunjukkan semua atribut di tim," ujarnya kepada BBC Sport.
"Saya pikir kami bermain bagus sepanjang laga (vs Swiss). Terkadang Anda harus menemukan cara untuk menang, seperti Spanyol malam kemarin (vs Jerman)."
"Saya sangat bangga terhadap para pemain. Tujuan kami adalah untuk bermain dengan bola."
"Tim kami berada dalam tekanan luar biasa sejak awal dan mereka mengatasinya begitu baik."
"Saat ini kami tak mampu cetak banyak gol, tapi dalam tiga partai terakhir kami menghadapi lawan yang bermain dengan lima bek."
"Kami lolos ke semifinal ketiga dalam empat turnamen terakhir, tapi itu bukan tempat di mana kami ingin mengakhirinya," kata sang legenda Middlesbrough.
Pada semifinal Euro 2024 timnas Inggris akan bertemu Belanda di Signal Iduna Park, Dotmund, Kamis (11/7/2024) dini hari WIB.
Antara cinta dan benci, pendukung The Three Lions sepertinya tetap menaruh harapan tim kesayangan mereka bisa melewati satu lagi adangan sebelum final.
???????????????????????????? England pre-Southgate:
No semi-final in two decades with Scholes, Rooney, Lampard, Gerrard, Ferdinand, Terry, etc etc???????????????????????????? England with Southgate:
2018 World Cup: Semi-Final
2020 Euros: Final
2022 World Cup: Quarter-Final
2024 Euro: Semi-Final (for now)???????????? pic.twitter.com/0jXeZ31CkG
— Stu Holden (@stuholden) July 6, 2024
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC.com, UEFA.com |
Komentar