Pengalaman memimpin delapan motor Ducati dan empat motor KTM, jelas memperkaya ilmunya saat ini.
Tak ayal, mundurnya insinyur lulusan
Marche Polytechnic University, Italia itu jadi peluang emas sejumlah tim untuk mendapatkannya.
Terutama tim-tim yang sedang berusaha 'mengejar' pace skuad Si Merah Borgo Panigale.
Namun bagi Yamaha, Sterlacchini ternyata justru tidak masuk radar incaran mereka.
"Fabiano Sterlacchini adalah seorang insinyur yang sangat dihormati dan berpengalaman. Saya terkejut kolaborasinya dengan KTM tidak diperpanjang," ucap Managing Director Yamaha Racing, Lin Jarvis dikutip BolaSport.com dari Paddock GP.
"Saya sendiri kurang tahu detail perpisahannya, tetapi saya yakin dengan ilmu dan keahliannya, dapat bermanfaat dan menarik bagi banyak tim di dunia balap motor," tambahnya.
"Namun, saat ini kami tidak mencari seseorang dengan profil Fabiano. Tapi, saya menghargai hubungan pribadi yang sangat baik yang kami miliki."
"Dan saya mendoakan yang terbaik untuknya di masa depan," ucapnya.
Yamaha sendiri telah diam-diam menyusun sosok-sosok di balik layar mereka dari yang beraroma Eropa.
Setelah mendatangkan Luca Marmorini (pemilik Marmotors) sebagai konsultan mesin, tahun ini pabrikan Iwata itu sudah mendatangkan eks Ducati, Massimo Bartolini sebagai Direktur Teknis Yamaha dan Marco Nicotra dalam skuad mekanik mereka.
Dan sekarang, mereka juga telah menandatangani kesepakatan dengan Dallara, salah satu perusahaan yang terkenal ahli di bidang aerodinamika untuk pengembangan M1.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar