"Hal-hal semacam ini sudah sering terjadi dan merupakan bagian dari lomba, terutama ketika kita melaju dengan kecepatan tinggi seperti yang kami lakukan tahun ini."
"Di sini kita melihat bahwa Jorge dan Pecco selangkah lebih maju. Balapannya mencapai batas dengan waktu lap yang hampir mustahil, terutama dengan manajemen ban sebelumnya."
"Dalam beberapa lap terakhir dia mengalami beberapa masalah dan momen menakutkan dengan ban depan, karena bannya sudah mencapai batasnya."
Borsoi menekankan bahwa nol poin dari Sachsenring bukan semata-mata kesalahan Martin seorang tetapi juga tim Pramac.
Borsoi merasa Pramac gagal sebagai sebuah tim dalam membantu Martin untuk keluar dari tren buruk untuk terjatuh ketika sedang memimpin.
Tahun lalu, insiden serupa juga terjadi pada balapan MotoGP Indonesia. Martin juga kehilangan posisi sebagai pemuncak klasemen dari Bagnaia yang akhirnya menjadi juara dunia.
"Kami harus saling membantu agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi, karena kami berjuang untuk Kejuaraan Dunia dan setiap poin itu penting," katanya.
"30 poin ini menyakitkan. Itu terjadi di sini dan di Jerez, jadi kami harus bekerja, tidak hanya pembalap tetapi juga seluruh tim agar tidak terjadi lagi," ujarnya.
Insiden kecelakaan pada GP Jerman membuat manajer tim dari Italia itu khawatir dengan situasi yang akan terjadi selanjutnya.
Borsoi mengaku belum bisa membantu Martin ketika dihadapkan situasi saat ia mendapatkan banyak tekanan ketika sedang memimpin balapan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | AS.com |
Komentar