"Saya kira tidak akan mencapai titik itu," kata Crafar dikutip BolaSport.com dari Paddock GP.
"Marc sedang naik-naiknya sekarang, Pecco pun tahu cara kerjanya. Datanya terbuka," tambah Crafar.
"Semua orang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Jadi itu terserah pada setiap tim, pembalap, untuk membuat perbedaan (set-up)," tuturnya.
Meski begitu, Crafar juga tidak menampik bahwa mungkin tetap ada perselisihan atau persaingan kuat di antara keduanya.
Bagaimanapun, Marquez sedang dalam peak bagus sejak mampu menemukan dirinya belum habis di atas Desmosedici GP.
"Itu tidak berarti semuanya akan berjalan lancar di dalam garasi mereka. Saya yakin itu tetap tidak akan mudah di paddock mereka," ujar Crafar.
Selain itu, Crafar juga mengingatkan bagaimana ambisiusnya Marquez kalau sudah dalam mode bersaing, terpacu, dan berhasrat untuk mendominasi.
"Itu tidak akan mudah (bagi Bagnaia), tidak diragukan lagi. Pembalap terbaik bukanlah rekan satu tim terbaik sepanjang sejarah," kata Crafar.
"Marc tidak akan mudah. Dia ingin menghancurkan (mengalahkan) lawan-lawannya."
"Itulah bagian dari hal-hal yang membuat mereka begitu hebat dan sukses," ujar Crafar sembari mengenang bagaimana Mick Doohan jadi mimpi buruk rekan-rekan setimnya.
"Saya berharap Ducati bisa mengeluarkan upaya terbaik untuk mengelola kedua pembalap mereka. Saya yakin mereka pun menginginkan itu (sukses bersama)," ucapnya.
Baca Juga: Nyaris Seruduk Marc Marquez pada MotoGP Jerman, Franco Morbidelli Jelaskan Kronologinya
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar