Fokus Acosta tidak tertuju kepada statistik.
Ambisinya adalah menang dan dia memerlukan bantuan serta penjelasan dari para personel KTM yang sayangnya masih asing baginya.
Pembalap yang dipuji karena kedewasaannya itu tidak ingin sembarangan melempar kritik kepada KTM tanpa mengetahui siapa orang-orang di baliknya dan bagaimana proses kerjanya.
Sayangnya, Acosta mengungkapkan bahwa tidak banyak orang-orang dari pabrikan KTM yang menghadiri lomba.
Direktur Teknik KTM, Fabiano Sterlacchini, yang akan keluar pada akhir musim ini bahkan disebutnya cuma datang tiga kali sepanjang MotoGP 2024.
"Kesimpulan yang saya dapatkan adalah manajemen lomba di KTM agak aneh," kata Acosta lagi.
"Salah satu alasan saya ingin pergi ke Austria adalah duduk dengannya (Sterlacchini), dijelaskan tentang banyak hal yang tidak saya pahami tetapi mungkin normal bagi pembalap lainnya."
Acosta mengingatkan bahwa filosofi KTM masih mengalir dalam darahnya.
Hal itulah yang membuat sang debutan sama sekali tidak puas dengan pencapaiannya selama paruh musim pertama kendati menjadi pembalap KTM terbaik di klasemen.
Acosta hanya memberi nilai 4,5 dari 10 untuk empat bulan pertamanya di MotoGP.
"Mentalitas Austria yang mengiringi pertumbuhan saya di Kejuaraan Dunia, bahwa kita lebih baik daripada apa yang kita kerjakan, membuat saya menyadari bahwa kita selalu bisa meningkat."
"Saya tidak mencari alasan," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar