Media Malaysia, New Straits Times, bahkan menyebut Rexy sebagai maestro asal Indonesia.
"Sang maestro Indonesia, yang juga merupakan peraih medali emas Olimpiade, menyadari tanggung jawab besar yang dipikulnya sebagai ketua umum tim nasional, karena jika ia gagal meraih podium, maka ia akan mengalami kegagalan besar," tulis NST.
Rexy kemudian melemparkan lelucon bahwa ia sebenarnya merasakan tekanan yang diharapkan menghadirkan prestasi tertinggi untuk bulu tangkis Malaysia.
"Saya rasa saya tidak merasakan tekanan. Jika kami memenangkan sesuatu, saya kira semua orang akan senang, tetapi jika tidak, saya akan 'mati'!" kata Rexy dengan jenaka, yang memicu tawa di ruang konferensi pers.
Rexy kemudian mengatakan bahwa ia tidak terpengaruh oleh tekanan dan bahwa itu bukanlah sesuatu yang bisa ia hindari.
"Sebagai pemimpin tim, saya tentu saja tidak bisa menunjukkan bahwa saya berada di bawah tekanan."
"Hal itu akan memengaruhi moral tim. Saya harus mengelolanya dengan baik."
"Kita semua tahu bahwa harapan besar bagi Malaysia untuk memenangkan medali emas Olimpiade pertamanya."
"Namun, kami harus memastikan bahwa para pemain tidak terbebani oleh tekanan untuk memenangkan medali emas.
"Semua pemain dan pelatih sudah paham dengan tujuan kami, dan apa yang ingin kami capai," ujar Rexy.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar