BOLASPORT.COM - Pelatih asal Indonesia, Rexy Mainaky, akan memimpin tim bulu tangkis Malaysia pada Olimpiade Paris 2024.
Rexy mengemban tugas berat untuk bisa mengantarkan setidaknya satu pasangan ganda Malaysia berdiri di podium.
Apalagi bulu tangkis merupakan cabor penyumbang terbesar bagi kontingen Malaysia sepanjang sejarah Olimpiade.
Malaysia sudah menghasilkan sembilan medali melalui bulu tangkis Olimpiade.
Meskipun masih belum ada satu pun medali emas yang mendarat di Negeri Jiran itu.
16 tahun lalu, Rexy belum berhasil mengantarkan ganda putra Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong pada Olimpiade Beijing 2008.
Langkah mereka terhenti pada babak perempat final usai dikalahkan ganda putra Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan.
Kini, Rexy akan memimpin tiga pasang ganda Malaysia yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik (ganda putra), Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (ganda putri), dan Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (ganda campuran).
Publik Malaysia seakan sudah memberikan kepercayaan penuh ke pundaki peraih medali emas Olimpiade 1996 itu.
Media Malaysia, New Straits Times, bahkan menyebut Rexy sebagai maestro asal Indonesia.
"Sang maestro Indonesia, yang juga merupakan peraih medali emas Olimpiade, menyadari tanggung jawab besar yang dipikulnya sebagai ketua umum tim nasional, karena jika ia gagal meraih podium, maka ia akan mengalami kegagalan besar," tulis NST.
Rexy kemudian melemparkan lelucon bahwa ia sebenarnya merasakan tekanan yang diharapkan menghadirkan prestasi tertinggi untuk bulu tangkis Malaysia.
"Saya rasa saya tidak merasakan tekanan. Jika kami memenangkan sesuatu, saya kira semua orang akan senang, tetapi jika tidak, saya akan 'mati'!" kata Rexy dengan jenaka, yang memicu tawa di ruang konferensi pers.
Rexy kemudian mengatakan bahwa ia tidak terpengaruh oleh tekanan dan bahwa itu bukanlah sesuatu yang bisa ia hindari.
"Sebagai pemimpin tim, saya tentu saja tidak bisa menunjukkan bahwa saya berada di bawah tekanan."
"Hal itu akan memengaruhi moral tim. Saya harus mengelolanya dengan baik."
"Kita semua tahu bahwa harapan besar bagi Malaysia untuk memenangkan medali emas Olimpiade pertamanya."
"Namun, kami harus memastikan bahwa para pemain tidak terbebani oleh tekanan untuk memenangkan medali emas.
"Semua pemain dan pelatih sudah paham dengan tujuan kami, dan apa yang ingin kami capai," ujar Rexy.
Rexy juga menyatakan keyakinannya terhadap tunggal putra, Lee Zii Jia dan ketiga pasangan ganda Malaysia.
"Mari kita tidak berbicara tentang apakah kami bisa memenangkan medali emas, tetapi saya yakin Zii Jia, Aaron-Wooi Yik, Pearly-Thinaah, dan Tang Jie-Ee Wei semuanya memiliki peluang untuk menang," kata Rexy.
"Sejak Olimpiade London 2012, tekanan di Olimpiade kali ini berbeda dari sebelumnya. Sekarang, kompetisi lebih terbuka."
"Tidak seperti Olimpiade pertama pada tahun 1992, ketika kita secara kasar tahu siapa yang menjadi favorit, tingkat keseluruhannya lebih dekat sekarang."
"Siapa sangka Kevin Cordon dari Guatemala bisa mencapai semifinal di Olimpiade Tokyo?"
"Jadi, yang paling penting dalam Olimpiade adalah bagaimana para pemain menangani situasi dan tekanan."
"Di Olimpiade, Anda akan melihat atlet-atlet top dari seluruh dunia. Jika Anda meremehkan diri sendiri, Anda akan menekan diri sendiri, jadi dalam situasi seperti itu, Anda harus tetap rileks," ujar Rexy Mainaky.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - China Kuasai 4 Spot Unggulan Teratas, Shi Yu Qi Paling Gahar
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar