BOLASPORT.COM - Piala Presiden 2024 dipaksakan digelar mepet kick-off Liga 1 2024/25, sepak bola Indonesia lebih butuh Piala FA.
PSSI mengambil langkah tergesa-gesa dengan menggulirkan Piala Presiden 2024 walau Liga 1 sudah di depan mata.
Piala Presiden adalah turnamen pramusim yang diglorifikasi dan sempat vakum pada tahun lalu.
Musim ini pun sebenarnya Piala Presiden tak akan digelar, tetapi rencana berubah setelah Erick Thohir dipanggil ke Istana.
Tiga bulan sebelum pemerintahan berganti, presiden petahana ingin ada turnamen yang menggunakan namanya.
"Bapak Presiden (Joko Widodo) akan hadir," ujar ketum PSSI Erick.
"Kita akan menggulirkan tentu yang namanya Piala Presiden yang memang sebelum-sebelumnya sudah berjalan dengan baik."
Melihat regulasi di turnamen ini, tampak ada paksaan dari PSSI pada klub memainkan tim utama.
"Liga 1 juga ada 8 pemain asing, yang 6 di lapangan, yang dua menjadi cadangan," terang Erick.
Baca Juga: Penjelasan PSSI soal Sakit Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
"Ditambah lagi kewajiban memainkan seluruh pemain tim nasional yang ada di klub masing-masing."
Aturan itu sudah melampaui kewajaran turnamen pramusim.
Ajang pramusim semestinya menjadi wahana pelatih untuk mencoba seluruh pemain, termasuk memperbanyak kesempatan bagi pemain muda.
Thomas Doll melakukan hal itu dengan mengirim tim muda Persija pada Piala Presiden 2022.
Melihat usaha keras PSSI untuk membesarkan Piala Presiden ini, alangkah lebih baik jika tak usah tanggung-tanggung dan mengubahnya jadi Piala FA versi Indonesia.
Indonesia terakhir kali memiliki turnamen ekuivalen Piala FA pada 2018/19, yaitu Piala Indonesia.
Hasil Piala Presiden tak akan pernah diakui AFC karena hanya ajang pramusim, sedangkan Piala Indonesia dapat digunakan untuk mengirim wakil ke kompetisi Asia.
Ketimbang hanya digelar semasa pramusim, Piala Presiden bisa dimasifkan menjadi turnamen sepanjang musim seperti Piala Indonesia.
Penamaan Piala FA bisa disesuaikan karakteristik negara masing-masing.
Spanyol menggunakan Copa del Rey atau Piala Raja, dan Jepang memakai Emperors Cup atau Piala Kaisar.
Lantaran kepala negara Indonesia adalah presiden, maka Piala FA garapan PSSI bisa dinamai Piala Presiden.
Tentu saja, Piala Presiden harus diperbanyak partisipannya jika hendak dijadikan Piala FA.
Piala FA diikuti seluruh tim hingga kasta terbawah di Inggris, di Indonesia pun semestinya demikian.
Klub-klub Liga 2 dan Liga 3 bisa bermain lebih dulu di babak awal, disusul klub Liga 1 bergabung di babak berikut.
Piala Presiden merangkap Piala FA ini digelar sepanjang tahun, dimulai pada Agustus dan berakhir pada Mei.
Dengan begitu, presiden (siapa pun yang menjabat) akan diuntungkan karena namanya dikenang dekat dengan sepak bola.
Pun sebaliknya, sepak bola Indonesia diuntungkan karena ada turnamen alternatif nan kompetitif yang diakui AFC.
Baca Juga: Ambisi Eks Timnas U-19 Indonesia Bersama Persija di Bawah Kepemimpinan Pelatih Baru Carlos Pena
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar