"Anda tidak bisa datang ke Grand Prix, tak peduli seberapa bagus lintasannya untuk Anda, tak peduli seberapa banyak sejarah dimiliki."
"Anda tidak datang untuk masuk dalam 5 besar untuk mencoba memenangkan balapan, Anda tidak bisa."
"Balapan saat itu membuat saya frustrasi."
"Terutama dengan senggolan yang hampir membuat saya 'highside' di tikungan dengan gigi lima."
"Saya tidak tahu apakah itu pada kecepatan 250 km per jam," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Marquez juga memberikan pujian kepada rival terkuatnya pada musim ini yaitu Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.
Bagnaia yang menjadi andalan tim pabrikan Ducati dan Martin sebagai tulang punggung Pramac Racing sedang berada di puncak performa.
Di GP Jerman kemarin, Bagnaia yang notabene murid dari Valentino Rossi mampu keluar sebagai pemenang di balapan utama.
Adapun Martin menunjukkan performa yang solid sejak hari pertama meski harus mengalami sial di balapan utama lantaran crash saat sedang memimpin.
"Ada dua pembalap yang sedang berada di puncak performa," ucap Marquez.
"Bagnaia telah membuat kemajuan, dia mampu meningkatkan level performa."
"Martin juga berhasil mendekatinya (Bagnaia), belum berada di levelnya, tapi dia sudah mendekat."
"Dan saya tetap berada di tempat saya berada di Jerez atau Le Mans," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar