BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, tak sungkan untuk memberikan pujian kepada dua musuh terkuatnya di MotoGP 2024.
MotoGP 2024 telah merampungkan rangkaian balapan di paruh pertama dengan para pembalap masih berhasrat menunjukkan performa terbaik.
Marc Marquez menjadi salah satunya di mana dia sedang menunjukkan perbaikan performa bersama tim barunya Gresini Racing.
Hingga musim ini menuntaskan sembilan balapan, rider berjuluk Baby Alien itu menorehkan statistik yang cukup menjanjikan.
Meski melaju dengan motor Ducati Desmosedici GP versi tahun lalu, Marquez sudah menorehkan empat podium dari balapan utama.
Sedangkan untuk sesi sprint atau balapan mini, peraih delapan gelar juara dunia tersebut menorehkan lima kali podium.
Podium terakhir di GP Jerman pada kemarin menjadi salah satu istimewa untuk Marquez yang sempat kesulitan pada hari pertama.
Start dari urutan ke-13, rider asal Spanyol itu berhasil bangkit untuk finis di urutan kedua dalam lomba 30 lap tersebut.
Nilai istimewa tidak hanya datang dari cara Marquez mendapatkannya saja melainkan dia juga meraih podium bersama sang adik.
Alex Marquez yang merupakan rekan setimnya juga di Gresini Racing berhasil finis tepat di belakangnya pada GP Jerman kemarin.
Siapa sangka jika hasil manis ini tidak lepas dari bayangan sulit yang dialami Marquez di GP Jerman musim sebelumnya.
Saat masih membela Repsol Honda, rider 31 tahun tersebut harus absen pada sesi balapan utama karena mengalami highide crash.
Dari nasib nahas yang dialami pada musim lalu, membantu Marquez melihat realita dan membuat target yang realistis untuk diri sendiri.
"Grand Prix musim lalu membantu saya bisa melihat realita," kata Marquez, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
"Atau menghadapi akhir pekan lomba untuk belajar bahwa seringkali Anda harus melihat kenyataan."
"Anda tidak bisa menetapkan sebuah ekspektasi."
"Hingga hari ini saya selalu memiliki ekspektasi, tapi Anda harus mencanangkan ekspektasi atau tujuan yang sesungguhnya," imbuhnya.
Bersama Gresini Racing pada musim ini, Marquez telah berevolusi sebagai pembalap yang realistis dalam menetapkan tujuan.
"Saya telah berevolusi untuk menetapkan tujuan saya yang sesungguhnya," ucap Marquez.
"Anda tidak bisa datang ke Grand Prix, tak peduli seberapa bagus lintasannya untuk Anda, tak peduli seberapa banyak sejarah dimiliki."
"Anda tidak datang untuk masuk dalam 5 besar untuk mencoba memenangkan balapan, Anda tidak bisa."
"Balapan saat itu membuat saya frustrasi."
"Terutama dengan senggolan yang hampir membuat saya 'highside' di tikungan dengan gigi lima."
"Saya tidak tahu apakah itu pada kecepatan 250 km per jam," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Marquez juga memberikan pujian kepada rival terkuatnya pada musim ini yaitu Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.
Bagnaia yang menjadi andalan tim pabrikan Ducati dan Martin sebagai tulang punggung Pramac Racing sedang berada di puncak performa.
Di GP Jerman kemarin, Bagnaia yang notabene murid dari Valentino Rossi mampu keluar sebagai pemenang di balapan utama.
Adapun Martin menunjukkan performa yang solid sejak hari pertama meski harus mengalami sial di balapan utama lantaran crash saat sedang memimpin.
"Ada dua pembalap yang sedang berada di puncak performa," ucap Marquez.
"Bagnaia telah membuat kemajuan, dia mampu meningkatkan level performa."
"Martin juga berhasil mendekatinya (Bagnaia), belum berada di levelnya, tapi dia sudah mendekat."
"Dan saya tetap berada di tempat saya berada di Jerez atau Le Mans," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar