BIN sebenarnya tidak perlu menang.
Dengan keunggulan 2 kemenangan dan 6 poin dari Pertamina dan Popsivo, paling tidak mereka harus mencuri 1 poin dengan memaksakan set kelima di laga berikutnya.
Bahkan BIN tetap akan lolos meski kalah 0-3 dari Popsivo Polwan pada pertandingan terakhir.
Pasalnya, ketika catatan kemenangan dan poin mereka diimbangi, BIN tidak mungkin terkejar dalam parameter berikutnya yaitu rasio set.
BIN telah memenangi 10 set di final four sejauh ini dan paling buruk kalah 9 set jika kalah 0-3 dari Popsivo pada laga terakhir.
Rasio set terburuk mereka yaitu 1,1111, masih lebih tinggi daripada potensi rasio set terbaik Popsivo dan Pertamina yaitu 11 menang dan 10 kalah atau 1,100.
BIN sendiri tak ingin lolos dengan hitung-hitungan.
"Persiapan lawan Popsivo kami harus all out. Menang 3-2 atau kalau kalah harus skor 3-2 agar bisa lolos final," katanya.
"Iya kami tinggal butuh 1 poin saja. Tetapi sebenarnya kalau hitung-hitungan dengan Popsivo, mereka sudah kalah 4 kali, sedangkan kami baru 3 kali."
"Rasio (set) kan masih menang. Pokoknya yang penting kami bisa ambil 1 poin biar tidak sampai hitung-hitungan itu," tandas Labib.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar