"LavAni kuat di servis, terutama yang jump serve, bebas, free, mau ke posisi mana, tapi yang float serve, kami arahkan ke Keita. Target servis kami Keita," ulas Samsul.
Bhayangkara tidak memiliki banyak opsi karena pemain asing mereka yang lain yaitu Daudi Okello kurang fit karena sedang menjalani pemulihan cedera.
Alfin Daniel Pratama selaku tosser dari Bhayangkara membeberkan bahwa opsi yang dimilikinya tersisa dua pemain lokal yaitu Rendy Febriant Tamamilang dan Agil Angga Anggara.
Akan tetapi, kekurangan ini justru membuat permainan runner-up Proliga musim lalu itu makin dieksploitasi oleh LavAni.
"Rotasi berikutnya, saat Rendy diganti dengan Agil maka servis kami target lebih banyak lagi," kata Samsul.
"Akhirnya dengan servis yang strong ini, lawan tidak bisa melakukan kombinasi dan tugas blok dari LavAni lebih mudah."
"Tidak kena blok, kami masih bisa defens, lalu serangan balik. Pada saat counter-attack ini yang membedakan poin kami dan Bhayangkara," jelasnya.
Sisa dua pertandingan di babak final four tidak lagi menentukan bagi LavAni. Mereka kini hanya tinggal menunggu siapa lawan mereka.
Tiga tim lainnya yaitu Bhayangkara, Palembang Bank SumselBabel, dan Jakarta STIN BIN masih berpeluang untuk melaju ke final.
Bank SumselBabel memimpin dengan catatan 2 kemenangan sedangkan Bhayangkara dan STIN BIN masing-masing mengemas 1 kemenangan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar