Letexier menghadiahi Guinea dengan dua penalti, semuanya dapat diperdebatkan.
Pelanggaran Witan Sulaeman atas Algassime Bah bisa dianggap dilakukan di luar kotak penalti.
Tekel Alfeandra Dewangga terhadap pemain yang sama amat kentara dilakukan dengan bersih, tetapi dinilai pelanggaran oleh mata fana Letexier.
Tanpa VAR, Letexier hanyalah wasit penuh kesalahan yang bisa merugikan salah satu tim.
Lebih dari itu, Shin Tae-yong pun mendapatkan pengusiran setelah membela ketidakadilan yang menimpa timnya.
Indonesia kalah 0-1 dan kesalahan Letexier berpengaruh terhadap kegagalan Garuda menembus Olimpiade 2024.
Hanya dua bulan setelah memimpin Indonesia vs Guinea dengan rapor merah, ia ditugasi memimpin laga terbesar sepak bola Eropa.
"Saya senang dan terkejut sekaligus," ujar Letexier di laman resmi UEFA.
"Ini adalah momen emosional karena ini sangat jarang."
Baca Juga: Komentar Evan Dimas Melihat Timnas Indonesia di Era Shin Tae-yong
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | UEFA.com |
Komentar