BOLASPORT.COM - Harry Kane di ambang peleburan kutukan sial terbesar dalam dunia sepak bola saat memimpin timnas Inggris di final Euro 2024 melawan timnas Spanyol.
Label 'kutukan' atau 'nasib sial' terbesar di dunia sepak bola untuk karier Harry Kane disematkan media top Spanyol, Marca, jelang bentrokan final Euro 2024.
Timnas Inggris akan berusaha meraih gelar pertama di Piala Eropa dengan melawan timnas Spanyol di Olympiastadion Berlin, Senin (15/7/2024) dini hari WIB.
Untuk misi ini, The Three Lions kudu memastikan bahwa kutukan yang kerap ditujukan kepada kapten mereka hanyalah mitos.
Dengan membawa Inggris juara, Kane juga bisa membuktikan kesialan tersebut cuma menunggu waktu untuk dimusnahkan.
Sepanjang kariernya, tiada yang meragukan kapabilitas bomber 30 tahun itu soal keahlian mengoyak jala musuh.
Total 406 gol dia lesakkan untuk klub maupun tim nasional semenjak terjun ke level pro 13 tahun silam.
Kane ialah raja gol sepanjang masa The Three Lions (66) dan pemain tersubur kedua di Liga Inggris era Premier League (213).
Koleksi musiman Golden Boot Liga Inggris, Liga Champions, Bundesliga, bahkan Sepatu Emas Eropa terpampang dalam riwayat hidupnya.
Cuma, tiada satu pun dari trofi individu tersebut yang mendukung timnya meraih gelar.
Kane seperti tak tahu cara atau rasanya mengangkat trofi.
Selain sederet kegagalan juara di liga domestik, Kane menjadi korban kekalahan dalam lima final terdahulu.
Pria kelahiran London Pusat itu jadi anggota skuad yang kalah di partai puncak Piala Liga Inggris (2014-2015, 2020-2021), Liga Champions (2018-2019), Euro 2020, dan terbaru Piala Super Jerman (2023).
Bersama Kane, Tottenham absen meraih titel, dengan gelar terakhir mereka berupa trofi Piala Liga 2007-2008.
Maksud hati mengakhiri paceklik dengan pindah ke Bayern Muenchen musim panas lalu, malah kekeringan trofi yang dia tularkan ke klub raksasa Jerman.
Bayern yang tak pernah absen mendulang trofi selama 12 tahun malah terpapar virus nirgelar bersamaan dengan kedatangan Kane.
Untuk sederet kegagalan juara ini, Marca menyejajarkan Kane dengan para pemain yang erat dengan label 'sial' lebih dulu, semodel Michael Ballack, Arjen Robben, atau Gonzalo Higuain.
Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, membenarkan bahwa karier individu Kane yang gemerlap belum lengkap tanpa hadirnya gelar.
"Memenangi trofi adalah kepingan yang hilang dari dia," ucap Southgate, yang kemudian diaminkan oleh anak buahnya sendiri.
Baca Juga: EURO 2024 - Rekor Timnas Inggris di Final, 2 Kali Terkaman, Singa Cuma Makan Satu Korban
"Saya tak bisa menyembunyikan fakta bahwa ini satu-satunya yang kurang dari karier saya," tutur Kane.
"Final Liga Champions dimainkan di Wembley dan Piala Eropa digelar di Jerman."
"Rasanya seperti ada seseorang yang menulis sebuah skenario."
"Saya akan mencoba semua yang saya bisa untuk mewujudkan itu menjadi kenyataan," kata bomber nomor 9 milik Bayern.
Duel final Euro 2024 menjadi pertaruhan penting bagi Kane untuk menyudahi penantian akan sebuah trofi, ataukah malah dia yang merasakan kekalahan lagi pada final keenamnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Marca.com |
Komentar