Dilansir dari laman resmi BWF, IOC menyambut positif rekomendasi BWF yang dihasilkan dari perintah CAS dan melanjutkan dengan mengonfirmasi keikutsertaan Corvee/Labar sebagai pasangan ganda putra Prancis kedua.
Mengingat terbatasnya waktu, dan pertimbangan teknis mengenai dampak keputusan ini terhadap peraturan dan prinsip pengundian ganda putra, BWF memutuskan untuk tidak melakukan pengundian ganda putra bersamaan dengan empat pertandingan lainnya pada hari pengundian resmi 12 Juli.
BWF kemudian menerbitkan peraturan terbaru untuk ganda putra yang menjelaskan prinsip-prinsip pengundian baru dan membuat pengecualian untuk pengundian 17 pasang.
Peraturan yang diperbarui telah disetujui oleh Dewan BWF dan diterima oleh IOC.
Dengan resmi 17 pasang yang tampil pada Olimpiade Paris 2024, akan ada satu dari empat grup yang berisi lima pasang.
Kesalahan memalukan dan menjengkelkan semacam ini sebenarnya juga tak hanya berpengaruh pada poin Corvee/Labar.
Wakil Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana pun ternyata juga kena imbasnya.
Alasannya saat penutupan poin kualifikasi, Fikri/Bagas menempati peringkat ke-9. Berdasarkan ketentuan BWF, suatu negara bisa meloloskan dua wakil pada nomor ganda jika ada yang lolos ranking 8 besar race to Olympic.
Namun semua sudah terjadi dan tidak ada yang naik banding kecuali wakil Prancis. Indonesia hanya diwakili Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada sektor ganda putra.
Grup yang berisi lima pasang itu akan bekerja keras ekstra karena harus menjalani tiga pertandingan di fase grup.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWFBadminton.com |
Komentar