BOLASPORT.COM - Memperpanjang kutukan gagal juara di EURO 2024, Harry Kane semakin sahih menjadi "Manusia Silver".
Kekalahan Timnas Inggris di final Euro 2024 menyisakan kisah pahit bagi sejumlah pemainnya.
Timnas Inggris harus rela melihat Spanyol menjadi juara Euro 2024 setelah takluk 1-2 di final.
Salah satu sosok yang paling disorot di balik kekalahan menyesakkan itu adalah kapten tim mereka, Harry Kane.
Sekali lagi Harry Kane memperpanjang rekor "kutukan" tidak pernah juara baik saat membela klub dan tim nasional.
Kegagalan Timnas Inggris memenangkan Euro 2024 menjadi kesekian kalinya yang diterima oleh Kane dalam karier profesionalnya.
Padahal final Euro 2024 menjadi momentum tepat bagi Kane untuk menyudahi nasib sialnya tak pernah mengangkat trofi.
Baca Juga: EURO 2024 - Timnas Spanyol Juara, Kado Ultah Terbaik yang Pernah Ada buat Lamine Yamal
Pertandingan puncak di Olympiastadion, Berlin, Minggu (14/7/2024) atau Senin dini hari WIB, menjadi final back to back yang dilakoni bomber andalan Bayern Muenchen tersebut.
Namun, Dewi Fortuna masih menjauh dari dirinya.
Predikat sebagai spesialis runner-up kian melekat untuk Kane.
Dikutip BolaSport.com dari Transfermarkt, dengan hasil di Euro 2024, Kane telah gagal dalam 6 kesempatan partai final yang dilakoninya baik di level klub dan internasional.
Kegagalan tersebut diterimanya sejak debut profesional pada 2009 silam.
Mantan penyerang Tottenham Hotspur tersebut lebih sering mencicipi medali perak alih-alih merasakan medali juara pertama.
Bisa dibilang Kane adalah "Manusia Silver" yang ada saat ini.
Baca Juga: EURO 2024 - Senior Sampai Heran, Kelakuan 2 Bocah Ajaib Spanyol Sebelum Final Dibongkar
Bukan manusia silver yang kerap menghiasi perempatan jalanan di Indonesia, sebutan itu melekat dalam artian lebih banyaknya medali perak yang diterima oleh sang pemain bersangkutan.
Nasib apes yang diterima Kane berawal dari kekalahan Tottenham Hotspur di final Piala Liga Inggris 2014-2015.
Saat itu Kane harus gigit jari usai timnya keok 0-2 dari Chelsea di final.
Empat tahun berselang, penyerang berusia 30 tahun tersebut melewatkan kesempatan emas membawa Spurs menjadi juara Liga Champions untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Sekali lagi ia menjadi pesakitan karena Liverpool memecundangi Spurs di final Liga Champions 2018-2019 dengan skor telak 3-0.
Pada akhirnya kemenangan Liverpool di Liga Champions itu memperpanjang rekor perolehan trofi Si Kuping Besar menjadi 6 buah.
Dua musim kemudian, lagi-lagi Kane harus menerima nasib menjadi runner-up lantaran Spurs kembali gagal di final Piala Liga Inggris.
Harry Kane (30) remains trophyless... ????⤵️
❌ Lost 2 League Cup finals
— EuroFoot (@eurofootcom) July 14, 2024
❌ Lost UCL final
❌ Lost EURO 2020 final
❌ Lost German Super Cup
❌ No Bundesliga with Bayern
❌ Lost EURO 2024 final pic.twitter.com/DeJsVIvDDb
Baca Juga: EURO 2024 - Timnas Inggris Lagi-Lagi Gagal Juara, Kane: Rasa Sakitnya bakal Lama!
Pada edisi ke-61 Piala Liga Inggris tersebut, Man City menjadi tim yang menjegal Kane dalam meraih trofi perdana bersama Spurs karena mereka menang 1-0 di final edisi 2020-2021.
Di level internasional sendiri, sebagaimana diketahui eks pemain akademi Arsenal itu tidak berdaya membuat Inggris juara di rumahnya sendiri saat menggelar Euro 2020.
The Three Lions gugur usai kalah adu penalti dari Italia di partai puncak.
Berlanjut di tanah Jerman dengan berseragam Bayern Muenchen, nasib sial Kane terus menghantui.
Dalam final Piala Super Jerman 2023-2024, Kane tidak berkutik saat Muenchen dibantai RB Leipzig lewat skor 0-3.
Padahal Die Roten berstatus juara bertahan sekaligus mencetak hattrick trofi Piala Super Jerman di musim sebelumnya.
Kini, segel kutukan Kane akan ketidakmampuannya menyabet gelar juara semakin melekat dengan kegagalan Timnas Inggris di Euro 2024.
Di usinya yang telah menginjak 30 tahun, jumlah trofi dan medali juara yang diterimanya kalah dari wonderkid Barcelona, Lamine Yamal.
Lamine Yamal, yang baru menginjak 17 tahun, tercatat sudah memenangkan gelar di klub dan internasional dengan trofi Liga Spanyol 2022-2023 dan Euro 2024.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Transfermarkt.co.uk, UEFA.com |
Komentar