Meski memiliki sisi negatif, memiliki dua rider hebat yang mampu menciptakan rivalitas internal juga berdampak baik bagi tim itu.
Sejalan dengan tensi panas Rossi dan Lorenzo yang haus akan kemenangan, Yamaha pada saat itu menjadi tim yang dominan.
Mereka tak ubahnya berada dalam puncak kejayaan di balik ketegangan yang dibuat oleh Rossi dan Lorenzo pada saat itu.
"Namun, saat itu adalah masa-masa kemenangan kami dan mendapatkan triple crown," kata Lin Jarvis.
"Pada akhirnya, saya akan selalu memilih dua pembalap yang tangguh daripada dua pembalap yang mudah," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar