Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olimpiade Paris 2024 - Prancis Larang Atletnya Berhijab, IOC Bersikap Lemah

By Nestri Y - Selasa, 16 Juli 2024 | 20:15 WIB
Para peraih medali taekwondo di Olimpiade Rio 2016, (ki-ka) Eva Calvo Gomez (Spanyol), Jade Jones Britania Raya), and Kimia Alizadeh Zenoorin (Iran) dan Hedaya Wahba (Mesir) di kategori -57kg putri.
KIRILL KUDRYAVTSEV/AFP
Para peraih medali taekwondo di Olimpiade Rio 2016, (ki-ka) Eva Calvo Gomez (Spanyol), Jade Jones Britania Raya), and Kimia Alizadeh Zenoorin (Iran) dan Hedaya Wahba (Mesir) di kategori -57kg putri.

BOLASPORT.COM - Tidak dicabutnya keputusan Prancis yang melarang atlet muslimah mereka sendiri untuk berhijab saat tampil di Olimpiade Paris 2024 diperparah dengan sikap IOC yang lemah dan tak mau terlibat

Persoalan Prancis yang melarang atletnya berhijab pada Olimpiade Paris 2024 masih terus menggema.

Banyak yang mungkin tidak sadar, bahwa sejak tahun lalu, Prancis telah mengeluarkan keputusan bahwa mereka melarang para atlet perempuan mengenakan hijab atau sejenis penutup kepala apapun pada pesta olahraga terbesar empat tahunan tersebut.

Dengan kata lain, para atlet muslimah Prancis yang mengenakan hijab, mau tidak mau harus merelakan mimpinya untuk mentas di ajang bergengsi tersebut.

"Sedih sekali, ini hal memalukan yang terjadi di tahun 2024 sekarang ini, dengan menghalangi mimpi-mimpi (para atlet) hanya karena sehelai kain," ucap seorang wanita yang disamarkan namanya, pada Amnesty Intetnational.org.

Baca Juga: Christian Adinata Akhirnya Operasi Lutut, PBSI Upayakan Permohonan Orang Tua Agar CA Tetap Berprestasi

Di Prancis, atlet perempuan muslim dilarang mengenakan penutup kepala dalam bentuk apapun.

Bahkan tidak hanya berlaku di Olimpiade, tetapi larangan hijab ini juga di level olahraga di beberapa cabang seperti sepak bola, basket, voli, baik di tingkat profesional maupun amatir.

Salah satu pebasket putri Prancis yang sekarang berhijab, Helene Ba, mengaku sangat kecewa dan mentalnya terpengaruh.

Dia sudah tidak diperbolehkan berkompetisi sejak Oktober 2023.

"Secara mental itu juga sangat sulit karena Anda merasa sangat dipinggirkan," kata Helene Ba.

"Terutama jika Anda sedang berada di bangku cadangan lalu wasit memerintahkan Anda pergi ke tangga tribun, lalu semua orang melihat Anda, berjalan dengan penuh rasa malu dan aneh," tandasnya.

Kebijakan Prancis yang melarang atletnya berhijab, terutama jelang Olimpiade Paris 2024 ini telah dianggap bagian dari rasisme.

Serta melanggar hak asasi manusia.

"Jelas ini merupakan pelanggaran terhadap Piagam, nilai-nilai dan ketentuan Olimpiade, serta serangan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental kami," ucap Helene Ba kepada Ouest-France.fr.

"Saya pikir ini akan menjadi momen memalukan bagi Prancis," tegasnya.

Sayangnya, kebijakan Prancis yang cukup ekstrem ini tidak ditanggapi serius oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Pihak IOC justru terkesan tidak ingin terlibat pada masalah sensitif ini.

Padahal, mereka adalah bagian dari komite tertinggi yang menangani regulasi kompetisi Olimpiade.

"Kebebasan beragama ditafsirkan dengan cara yang berbeda, oleh negara yang berbeda," demikian ucap perwakilan IOC.

Larangan Prancis membatasi atlet muslimah berhijab ini ditengarai bisa jadi kemunduran karena atlet-atlet muslimah dari negara lain masih mampu berprestasi.

Amerika Serikat bahkan telah memiliki atlet muslimah pertama yang memakai hijab saat bertanding di Olimpiade Rio 2016 lalu melalui atlet anggar Ibtihaj Muhammad yang berhasil meraih medali perunggu.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Tak Ada Kata Maaf Sedikit pun dari BWF Soal Kesalahan Fatal Ganda Putra, Duo Prancis Dipastikan Tidak Satu Grup

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : ouest-france.fr
REKOMENDASI HARI INI

Liga Voli Korea - Panutan Megawati Makin Gila Karena Dekati Rekor Langka Usai Juara Bertahan Berhasil Dipecundangi

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136