"Saya pikir kekuatan mental berbicara ketika sudah memasuki final four," kata Shemanova saat ditemui BolaSport.com di GOR Jatidiri, Semarang.
"Dan kekuatan fisik tergantung dari persiapan yang kita lakukan sepanjang musim dan babak final menunjukkan siapa yang terbaik dalam melakukan persiapan."
"Jadi ini soal seberapa lelah pemainnya, fisik maupun mental, dan pada akhirnya siapa yang lebih kuat akan menang."
"Saya pikir tidak perlu menunjuk elemen di mana kami bagus atau buruk. Performa secara keseluruhan yang membuat tim-tim final four lainnya lebih baik daripada kami."
Shemanova mengaku juga sempat berbeda pendapat dengan sang pelatih, Eko Waluyo, saat Pertamina dikalahkan Jakarta Popsivo Polwan pada seri kedua final four.
Atlet berusia 23 tahun itu tak langsung menjawab pertanyaan yang cukup sensitif tersebut mengenai hubungan antara pemain dan pelatih.
Shemanova akhirnya menjawab dengan bijak usai sempat berpikir dalam beberapa saat.
"Bagi saya ini soal menyesuaikan diri terhadap permainan masing-masing lawan," kata atlet asal Rusia tersebut.
"Saya pikir di tiga pertandingan terakhir sistem permainan kami, yang mana bagus secara strategi, tapi saya tidak setuju dengan bagaimana kami menyesuaikan diri dengan permainan lawan."
"Ini tidak selalu berarti ada perselisihan, saya hanya mengekspresikan diri saya sebagai pemain. Tidak ada perselisihan antara saya dan pelatih," ujarnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar