"Lalu selanjutnya suapa berpikir satu-satunya tidak terlalu berat," tambah pemain besutan PB Mutiara Cardinal Bandung tersebut.
Sementara itu, dari sisi pelatih, Herli Djaenundi memastikan bahwa kesiapan Gregoria untuk menyongsong olimpiade keduanya terus dimatangkan.
Seperti diketahui, Olimpiade Paris 2024 ini jadi olimpiade kedua bagi Gregoria setelah debut di Tokyo 2020.
Bedanya, dulu di Tokyo, Gregoria main sebagai pemain nonunggulan.
Sekarang, dia sudah menjadi salah satu jagoan yang permainannya diwaspadai para lawan-lawan elite di lima besar.
"Dari hari pertama sampai hari ketiga latihan di Chambly, perkembangan Gregoria sangat baik. Kondisi juga bagus," kata Herli.
"Tahun ini di Olimpiade kedua, Gregoria lebih punya motivasi. Keinginan sangat kuat untuk memberikan sebuah prestasi lebih besar."
"Dia mengerti, belum tentu di Olimpiade berikutnya dia bisa kembali tampil," tandasnya.
Soal calon lawan, Herli juga mengingatkan Gregoria untuk tidak meremehkan mereka meski secara peringkat dia masih sangat diunggulkan.
"Siapapun lawannya kita tidak boleh anggap enteng," tegas Herli.
"Harus fokus, harus waspada. Apapun bisa terjadi di lapangan," tambahnya.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Fajar/Rian Dianggap Jadi Lawan yang Berpotensi Menyulitkan Unggulan India
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar