BOLASPORT.COM - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, menegaskan mentalitas kuat di mana dirinya tak takut melawan siapapun.
Rekor demi rekor prestasi apik terus dicatatkan murid Valentino Rossi tersebut sepanjang musim MotoGP 2024.
Setelah sempat terseok-seok di awal musim, Bagnaia mulai meniti jalur kesuksesannya lagi.
Juara Dunia tiga kali itu telah merebut takhta Jorge Martin di puncak klasemen setelah kemenangan di seri Jerman.
Kemenangan tersebut sekaligus membawanya kembali mencatatkan rekor apik.
Baca Juga: Masalah Motor KTM Pemicu Melempemnya Jack Milller, Jalan Keluar Sulit Dicari
Yakni menjadi pembalap Ducati dengan koleksi kemenangan terbanyak di kelas premier dengan 24 kemenangan.
Rekor itu melampaui milik Casey Stoner, Juara Dunia 2007 saat bersama Ducati.
Menjadi pembalap yang makin banyak menambah daftar catatan prestasi apik, melampaui salah satu legenda balap MotoGP, membuat nama Bagnaia makin pamor.
Di mana ada pamor, pasti juga lambat laun akan banyak muncul kritikan dan kebencian yang mengarah padanya.
"Jika karena alasan ini orang-orang mulai membenci saya, saya tidak peduli," tegas Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Corse di Moto.
Status Bagnaia sebagai calon musuh terdekat Marc Marquez pada musim depan, juga berpotensi menambah banyak haters untuknya.
Menyadari akan ada banyaknya ujian semacam itu, pembalap jebolan VR46 Academy itu berusaha tidak memikirkannya.
"Sejujurnya, saya tidak terlalu peduli. Saya bekerja untuk diri saya sendiri dan untuk tim saya,"
"Siapapun partner saya, saya baik-baik saja."
"Yang terpenting adalah menjaga iklim di dalam garasi tetap tenang dan saya yakin itu tidak akan berubah."
"(Tapi) saya suka tantangan seperti ini," tandasnya.
Di kesempatan lain, Marquez sendiri tampak siap menghadapi segala tekanan di Ducati bersama Bagnaia di dalamnya.
Malah, juara dunia delapan kali itu sedikit demi sedikit sudah memulai percikan psywar.
"Saat ini saya melihat Pecco lebih kuat, dia memiliki stabilitas mental dan hasil," ungkap Marquez dikutip dari Paddock-GP.
"Dia sedang mendapatkan momentum, yang bisa berubah dalam beberapa balapan, tapi untuk saat ini dinamikanya menakutkan."
"Saya pikir Bagnaia telah memahami bahwa kami akan menjadi rekan setim pada tahun depan. Jika saya jadi dia, saya akan melihatnya sebagai sebuah tantangan."
"Mereka (Ducati) menempatkan pembalap dengan gelar juara dunia terbanyak di grid (saat ini) dengan motor yang sama dan saya mengalahkannya (jumlah gelar juara dunia), saya menunjukkan bahwa saya bisa mengalahkannya."
"Tapi di sisi lain Anda harus bertanya kepadanya bagaimana dia akan menyikapinya," tandas Marquez.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Corse di Moto |
Komentar