"Saya mencoba untuk menjaga orang-orang pada level yang sama. Kami adalah manusia dan kita memiliki bakat, dan kita semua memiliki kelemahan," ucap Ajo.
"Marc Marquez spesial, tetapi kami telah melihat bahwa dia adalah manusia."
"Hidup tidak selalu mudah dan saya mencoba untuk mengajari para atlet saya bahwa kita membutuhkan momen-momen lemah, sama halnya dengan kesuksesan," katanya tentang salah satu juara hebatnya.
Bukan hanya Marquez yang membicarakan hal ini, tetapi juga Pedro Acosta, juara terbarunya.
"Pedro itu seperti Marc. Dia mengerti banyak tentang kehidupan sejak kecil dan dia spesial, tetapi dia juga sensitif," aku Ajo.
"Pada 2022, ketika dia mengalami depresi mental dan kehilangan kepercayaan diri, saya mengatakan kepadanya bahwa dia perlu mengalami hal ini dan sangat penting untuk memiliki momen (keraguan) ini sekarang."
"Jika itu terjadi nanti, itu akan menjadi lebih rumit baginya. Semakin cepat Anda menghadapi masalah, semakin kuat Anda jadinya."
"Dan jika Anda melewati masalah, ketika tidak semuanya begitu mudah, ketika Anda mencapai puncak, Anda memiliki lebih banyak peluang untuk bertahan."
Tak sampai disitu saja, Ajo tetap termotivasi dan ingin kembali menjadi yang teratas meski daya saing di kategori bawah juga meningkat.
"Apa yang saya cari dari seorang pembalap? Pertama-tama, Anda mencari kecepatan dan gaya mengemudi, tetapi ada begitu banyak talenta di luar sana dan menurut saya sikap juga penting."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar