Menurut pria 41 tahun itu, Moto2 lebih dekat dengan MotoGP, dan pengorganisasian tim lebih fokus dan pembalap hanya bisa berkonsentrasi saat berkendara.
"Namun, keraguan terhadap dirinya tetap ada karena bagaimanapun dia tidak mengendarai Ducati, dia langsung memulai dengan kuat," ujar Melandri.
"Tetapi sekarang untuk mengambil langkah terakhir yang dia perlukan, dia terkadang melakukan kesalahan."
"Saat ini lebih mudah bagi seorang pemula untuk langsung terjun ke MotoGP dan menjadi kompetitif."
Setelah jeda musim panas, Melandri menganggap Francesco Bagnaia sudah mencapai performa terbaik sebagai pembalap kelas premier.
"Saya rasa Bagnaia belum perlu membuktikan apa pun. Saya tetap mengatakan dia lebih kuat dari yang terlihat. Tetapi dia tidak menyampaikan banyak hal," ujar Melandri.
"Dia memenangkan beberapa balapan gila, tetapi dia bersuka ria seolah-olah dia telah memenangkan kejuaraan dunia. Kita lihat kehebatannya di Jerez, di mana dia bertarung bersama Marquez."
"Di Mugello dan Assen dia melakukan sesuatu yang lebih luar biasa, tetapi dia melakukannya dengan sangat sederhana sehingga seolah-olah Anda belum pernah melihatnya."
Melandri saat masih aktif membalap pernah terlibat persaingan dalam memperebutkan gelar Juara Dunia MotoGP 2005 dengan Valentino Rossi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar