BOLASPORT.COM - Marc Marquez mengungkapkan perbedaan antara dirinya dahulu ketika masih debutan di MotoGP dengan sekarang.
Marquez sudah memasuki musim ke-12 berkompetisi di kelas utama MotoGP.
Enam gelar juara di kelas para raja berhasil ditorehkan si Semut dari Cervera yang seluruhnya diraih bersama Honda.
Dalam perjalanannya, Marquez sudah banyak menelan asam garam, termasuk gesekan dengan beberapa pembalap bintang.
Bagaimana tidak? Marquez tiba di MotoGP ketika para Alien masih berkuasa, minus Casey Stoner yang pensiun duluan.
Perperangan pun tidak hanya terjadi di dalam lintasan, tetapi juga di luar lintasan.
Namun, pembalap berjuluk The Baby Alien itu mampu unjuk gigi di hadapan Alien asli yaitu Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, dan Valentino Rossi untuk menjadi juara di musim debutnya.
Kini, situasinya berbeda.
Baca Juga: WSSP300 - Tempati Peringkat Kedua Klasemen, Aldi Satya Mahendra Siap Lanjutkan Tren Podium Juara
Setelah mendominasi kelas para raja, Marquez harus menghadapi lesatan dari jagoan-jagoan dari generasi yang baru.
"Ketika datang ke sini pada usia 20 tahun, kita tahu apa itu MotoGP, tetapi tidak tahu apa yang sedang terjadi," ucap Marquez mengenang, dilansir dari Speedweek.com.
"Kita hanya mengandalkan naluri alami. Kita bertarung melawan nama-nama besar dan tidak akan kehilangan apa-apa jika kalah."
Persaingan dengan para juara dunia membuat Marquez berkembang.
Perbekalannya makin komplet untuk bisa mengatasi kompetisi yang bisa begitu kejam bagi pihak yang kalah. Enam gelar juara dunia dalam tujuh musim menjadi buktinya.
Adapun sekarang, Marquez melihat pembalap-pembalap, seperti Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Pedro Acosta semata-mata hanya mengandalkan naluri alami untuk menang.
"Saat ini, para pembalap muda datang dengan ritme yang berbeda, tanpa cedera, dan dengan naluri alami," kata Marquez.
"Ketika saya berada di belakang Acosta, Martin atau bahkan Bagnaia, mereka membalap secara alami. Terkadang mereka tidak banyak memikirkan motornya."
"Itu bisa menjadi sesuatu yang positif. Saya mengerti bahwa ini adalah proses alami dalam kehidupan setiap atlet."
"Bukannya 'Marquez lebih baik dari Lorenzo dan Rossi saat dia tiba'. Saya memang lebih baik pada tahun itu."
"Namun, setiap atlet memiliki momennya masing-masing. Dan ketika mencapai puncak, kita harus bekerja lebih keras dan lebih keras lagi untuk membuat penurunannya lebih landai."
Baca Juga: Dani Pedrosa Akui Valentino Rossi Selalu Bertindak Sepenuh Hati, tapi Marquez di Atas Segalanya
Saat ini berusia 31 tahun, lewat satu tahun dari rekor juara dunia tertua di era MotoGP, Marquez hanya bisa mencegah agar kemampuannya bisa bertahan selama mungkin.
Marquez berharap kontraknya selama dua tahun dengan Ducati pada 2025-2026 tidak akan menjadi epilog dalam kariernya.
"Jika kita berhasil, kita akan memiliki karier yang lebih panjang," katanya.
"Saya tidak tahu apakah penurunan ini sudah dimulai untuk saya atau masih satu tahun lagi atau mungkin dua atau tiga tahun lagi."
"Kita akan tahu sekitar lima tahun lagi," pungkasnya.
Baca Juga: Mantan Rival Valentino Rossi Sebut Marc Marquez Karakter yang Tidak Nyaman
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motosan.es, Speedweek.com |
Komentar