Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Shin Tae-yong Masih Geram Usai Timnas U-23 Indonesia Dirugikan Wasit di Playoff Olimpiade: Masa Tidak Mau Bicara Bahasa Inggris

By Sasongko Dwi Saputro - Jumat, 19 Juli 2024 | 14:00 WIB
Gelandang Guinea, Ilaix Moriba, saat berduel dengan penyerang Timnas U-23 Indonesia, Witan Sulaeman, dalam laga play-off kualifikasi Olimpiade 2024, di Clairefontaine-en-Yvelines, 9 Mei 2024.
MIGUEL MEDINA/AFP
Gelandang Guinea, Ilaix Moriba, saat berduel dengan penyerang Timnas U-23 Indonesia, Witan Sulaeman, dalam laga play-off kualifikasi Olimpiade 2024, di Clairefontaine-en-Yvelines, 9 Mei 2024.

BOLASPORT.COM - Shin Tae-yong masih geram dengan kepemimpinan wasit Francois Letexier asal Prancis yang memimpin laga play-off Olimpiade 2024 antara Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.

Pada laga tersebut, Timnas U-23 Indonesia kalah 0-1 dari Guinea.

Kepemimpinan wasit Francois Letexier membuat Shin Tae-yong yang saat itu memimpin Timnas U-23 Indonesia geram.

Saat itu, Timnas U-23 Indonesia harus mendapatkan dua hukuman penalti karena kesalahan wasit asal Prancis saat mengambil keputusan.

Shin Tae-yong harus diusir oleh wasit akibat protes terlalu keras atas kepemimpinan wasit yang juga memimpin final Euro 2024 antara Spanyol vs Inggris tersebut.

"Keduanya 100 persen bukan penalti," ujar Shin Tae-yong dilansir BolaSport.com dari Youtube Lee Kyung-kyu.

"Pertama, jika itu dianggap pelanggaran. Pelanggaran terjadi 5 meter di luar garis. Mereka seharusnya memberikan tendangan bebas di luar garis, bukan penalti."

"Yang kedua, saya diusir dari lapangan."

Baca Juga: Shin Tae-yong Bicara soal Peluang Timnas Indonesia Segrup dengan Jepang hingga Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

"Jika wasit tidak melihatnya dari jauh, saya mengerti."

"Tapi wasit melihatnya dari belakang saat pemain kami mencoba melakukan tekel."

"Wasit sudah meniup peluitnya sebelum pemain melakukan tekel."

"Jadi saat pemain kami menyentuh bola, wasit langsung meniup peluit."

"Tapi pemain kami hanya menyentuh bola, tetapi wasit tetap meniup peluit."

"Jadi saya berkata ini tidak benar, mengumpat dengan segala macam kata-kata."

"Apakah ini FIFA? Sambil marah saat presiden FIFA juga hadir (Terkejut). Benar-benar terang-terangan. Apakah ini FIFA?"

Shin Tae-yong lebih heran lagi dengan cara wasit memimpin pertandingan.

Baca Juga: Momok Shin Tae-yong Disebut Cocok Jadi Pelatih Malaysia setelah Kim Pan-gon Undur Diri

Pasalnya, wasit Francois Letexier tidak mau berbicara dengan bahasa Inggris saat memimpin laga tersebut untuk laga internasional.

Francois Letexier hanya mau berbicara dengan bahasa Prancis saat memimpin laga tersebut. Tentu hal tersebut hanya bisa dipahami oleh para pemain Guinea yang merupakan bekas jajahan Prancis.

"Masalahnya adalah wasit, karena ini turnamen dunia dan playoff," ujar Shin Tae-yong.

"Wasit seharusnya berbicara dalam bahasa Inggris, tetapi dia hanya berbicara dalam bahasa Prancis."

"Tapi Guinea adalah bekas koloni Prancis. Pemain Guinea semuanya bermain di liga Prancis. Sekitar 80 persen dari mereka adalah pemain liga Prancis."

"Permohonan pemain Indonesia agar berbicara dalam bahasa Inggris. Meskipun ada permohonan, tidak diterima."

"Meskipun ada permohonan, tidak diterima. Ketidakhadiran komunikasi di tengah penggunaan bahasa Prancis."

"Jadi wasit Prancis itu bukan wasit yang tidak berpengalaman. Dia juga menjadi wasit di Piala Dunia Qatar. Sudah punya niat sejak awal, menurut saya."

Baca Juga: Shin Tae-yong Bicara soal Peluang Timnas Indonesia Segrup dengan Jepang hingga Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

"Tidak seharusnya begitu, olahraga seharusnya dimainkan dengan fair play. Karena saya tahu betapa kerasnya para pemain berjuang, perasaan pelatih yang lebih gelisah, ketika tahu bahwa permainan wasit tidak adil padahal tim sudah bermain dengan baik."

"Sangat tidak adil dan penuh kemarahan saat itu. Apakah protes kepada wasit memberikan tekanan kepada mereka? Menurut saya, wasit cenderung melakukan apa yang mereka mau."

"Jika ini terus berulang, mereka bisa dicap sebagai orang yang harus diperhatikan. Pelatih tidak hanya bertengkar tanpa alasan. Mereka selalu melihat ulang rekaman. Lalu tim video mengonfirmasi di monitor besar setidaknya dua kali."

"Mereka tidak akan bertengkar tanpa melihat ulang Jika tidak, itu hanya akan menjadi protes tanpa dasar," ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : Youtube
Komentar (2)
konyol sih termasuk rasis itu ga mau pake bahasa inggris

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
24
57
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X