BOLASPORT.COM - General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna menyebut bahwa Honda dan Yamaha akan butuh waktu paling tidak 2 tahun untuk kembali ke jalan kejayaan di MotoGP.
Situasi bak roda berputar sedang menyelimuti persaingan MotoGP.
Ducati sekarnag menjadi tim terbaik di grid yang mendominasi MotoGP dalam tiga tahun terakhir.
Sedangkan dua raksasa pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha, sedang terseok-seok.
Hasil-hasil balapan para pembalap motor Desmosedici GP sangat kontras dengan penunggang RC213V atau M1.
Baca Juga: Setelah Sukses Bawa Pramac, Manajer Yamaha Indikasikan Firasat Baik
Apalagi pembalap Honda yang sering tercecer di posisi paling buncit alias terakhir.
Situasi tersebut seolah sedang menjadi kebalikan dari apa yang dialami Ducati pada masa lalu.
Ducati dulu masih terus-menerus berada di bawah Honda dan Yamaha, bahkan untuk mengejar gelar juara dunia saja susah menembus dominasi dua pabrikan Negeri Matahari Terbit itu.
Menurut Gigi Dall'Igna selaku General Manager Ducati yang telah mengamati situasinya sejak lama, apa yang sekarang dialami Honda dan Yamaha kemungkinan karena ketidaksadaran mereka sendiri.
Ya, insinyur cerdas asal Italia itu menyebut bahwa Honda dan Yamaha terlalu terlena dengan kesuksesan mereka selama berpuluh-puluh tahun di MotoGP.
"Ya, mereka mungkin meremehkan lawan dan itu selalu menjadi masalah. Jika ingin mengalahkan lawan, Anda tidak boleh meremehkannya," kata Dall'Igna dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Dan ketika Anda memiliki pembalap yang sangat kuat, hal ini sering kali menyebabkan Anda tidak melihat lawan Anda berada pada level yang sama, karena Anda berpikir bahwa tim Anda mampu menyelesaikan masalah," tandasnya.
Hal itu membuat para pabrikan Jepang mungkin 'lupa' untuk membaca ancaman kompetitor lain dan cenderung bertahan dalam cara kerja yang seperti terjebak di gelembung.
"Mereka telah menang dan mendominasi selama bertahun-tahun. Sulit percaya Anda memiliki batasan ketika Anda begitu mendominasi," kata Dall'Igna lagi.
Dall'Igna yang sudah 10 tahun mengabdi di Ducati dengan membawa berbagai inovasi ke MotoGP, seperti pengembangan aerodinamis dan sistem perangkat ketinggian, memprediksi Honda dan Yamaha tetap mampu bangkit.
Mungkin akan butuh waktu dalam dua tahun ke depan. Dall'Igna menyadari pasti para insinyur Jepang juga tidak jalan di tempat dan terus berusaha menyusul mereka.
"Menurut pendapat saya, mereka membutuhkan waktu dua tahun," kata Dall'Igna.
"Semua orang mengira mesinlah yang membuat kami begitu cepat di trek lurus, tapi kenyataannya ada hal lain," tambahnya dengan tidak memberikan rincian lebih detail.
"Saat ini kami masih yang terbaik dalam hal ini (aero dan sistem perangkat ketinggian) karena sistem kami secara umum bekerja sedikit lebih baik dibandingkan yang lain."
"Tapi saya pikir kami akan mencapai batasnya dalam dua tahun ke depan. Saat itu, yang lain sudah menyusul kami," kata Dall'Igna.
Baca Juga: Marc Marquez Merasa Terasing di Antara Jagoan Baru MotoGP, Dulu Masih Polos Saat Saingi Para Alien
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar