BOLASPORT.COM - Ganda putri Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, tak habis pikir usai mengetahui akan masuk ke grup sulit pada Olimpiade Paris 2024.
Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara tergabung ke dalam Grup A ganda putri yang dianggap sebagai grup neraka.
Bagaimana tidak? Empat pasang ganda putri yang berada ke dalam grup tersebut memiliki peluang untuk melaju ke babak perempat final.
Tiga di antaranya merupakan pasangan ganda putri nomor satu dari perwakilan negaranya masing-masing.
Mereka adalah pasangan nomor satu, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China), Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia), dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia).
Matsumoto/Nagahara mengaku terkejut setelah mereka akan bertemu lawan-lawan tangguh sejak babak penyisihan grup Olimpiade.
Pasalnya ganda putri peringkat 6 dunia tersebut memiliki rekor tak lebih baik dari ketiga pasangan lainnya di Grup A.
Dengan Apriyani/Fadia, Juara Dunia dua kali tersebut bahkan selalu kalah.
Apriyani/Fadia menaklukkan Matsumoto/Nagahara dalam dua kesempatan pertemuan di Indonesia Open 2022 (21-7, 17-21, 21-17) dan BWF World Tour Finals 2023 (11-21, 21-16, 21-18).
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Mode Ganas An Se-young Kembali, Sudah Bayangkan Bawa Sampanye ke Rumah
Sama halnya dengan rekor pertemuan mereka melawan Tan/Thinaah. Ganda putri Jepang itu masih tertinggal dengan baru dua kali menang dan tiga kali kalah.
Lebih gila lagi di depan Chen/Jia, Matsumoto/Nagahara sudah kalah 10 kali dari 12 pertemuan yang terjadi sejak tahun 2017.
"Saya baru mengetahui siapa saja lawannya saat sedang latihan," kata Nagahara, dikutip BolaSport.com dari Badminton Spirit.
"Ketika saya mendengar hasilnya dari seseorang yang menonton live stream-nya, saya berpikir, 'Benarkah?'" kata Nagahara sambil tertawa.
"Akan tetapi, tujuan kami untuk memberikan yang terbaik tidak berubah, dan jika kami tidak memberikan yang terbaik, kami tidak bisa menang."
"Dengan undian tersebut, setiap pertandingan menjadi sulit."
"Kami bisa bersemangat sejak pertandingan pertama, dan saya benar-benar berpikir bahwa kami harus memberikan segalanya."
Reaksi serupa juga dialami Matsumoto yang tak menyangka akan bertemu lawan-lawan yang pernah mengalahkan mereka.
"Saat kami mengetahui siapa yang akan kami hadapi, ya, kami merasa hancur," ujar Matsumoto sambil tertawa.
Baca Juga: Batal ke Olimpiade Paris 2024, Pebulu Tangkis Ganda Campuran Denmark Bantah Rumor Doping
"Saya tidak menyangka ... tetapi kami tidak boleh lengah, saya pikir itu adalah hal yang bagus. Pasangan China memiliki hawa di mana semua orang berusaha mengalahkan mereka."
"Saya ingin melakukan yang terbaik untuk mengimbangi pasangan lainnya."
"Saya tidak berharap akan bermain melawan pasangan yang pernah kalah dari tiga lawan lainnya, tetapi saya rasa setiap pertandingan akan menjadi kunci."
"Saya pikir penting untuk tampil maksimal sejak gim pertama dan memberikan yang terbaik," ujar Matsumoto.
Ganda putri Jepang itu bertekad untuk menebus kegagalan mereka pada Olimpiade Tokyo lalu.
Saat itu, Wakana/Nagahara gagal mempersembahkan medali untuk tuan rumah setelah terhenti di perempat final.
"Saya telah melangkah sejauh ini untuk menebus kekecewaan saya di Olimpiade Tokyo di panggung Paris," kata Nagahara.
"Jadi yang harus saya lakukan sekarang adalah menyelesaikan pekerjaan yang telah saya mulai dan kembali ke Jepang."
"Saya ingin menikmati panggung Olimpiade sepenuhnya."
"Lawan-lawan kami sangat kuat, jadi kami ingin memberikan penampilan yang baik sejak pertandingan pertama sehingga kami dapat memiliki pertandingan yang layak untuk ditonton."
Matsumoto menambahkan, hal yang paling dibutuhkan adalah kepercayaan diri untuk melawan kemustahilan karena tergabung ke dalam grup sulit.
"Kami telah mempersiapkan diri dengan baik hingga saat ini, jadi kami hanya perlu percaya pada hal tersebut dan berjuang agar bisa menunjukkannya di lapangan juga." ucap Matsumoto.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar