Hoki/Kobayashi juga mesti melewati adangan juara bertahan Olimpiade Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) dan kampiun World Tour Finals 2022 Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China).
Hoki/Kobayashi optimistis bahwa mereka bisa keluar tekanan tersebut.
Memang, performa mereka mengalami pasang surut sejak merebut takhta nomor satu dunia dari ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Upaya berada sebagai pemain peringkat satu dunia milik Hoki/Kobayashi tak bertahan lama dan hanya berlangsung selama 14 pekan.
"Saya pikir ini adalah undian yang sulit dan menarik," kata Hoki dilansir BolaSport.com dari Badminton Spirit.
"Jadi jadi kami ingin lolos tahap berikutnya untuk diri kami sendiri dalam kompetisi ini."
"Pertama-tama, kami akan melakukan yang terbaik di babak penyisihan grup, setelah itu saya rasa kami akan dapat melihat medali pertama kami."
"Itulah tujuan terbesar kami dan kami akan melakukan yang terbaik," ujar Hoki.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Mode Ganas An Se-young Kembali, Sudah Bayangkan Bawa Sampanye ke Rumah
Sementara bagi Kobayashi, menurutnya masuk ke dalam grup sulit sudah menjadi takdir mereka.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar