Meski demikian, Bhayangkara tidak bisa diremehkan begitu saja karena mereka menunjukkan peningkatan sejak seri kedua babak final four.
Bhayangkara akan datang dengan mentalitas yang berbeda karena memiliki juru gedor mematikan yang ada pada dalam diri Noumory Keita.
Keita sejauh ini menjadi spiker tersubur sepanjang musim Proliga dengan sudah mengoleksi total 377 poin.
Adapun Keita juga memimpin klasemen top skor sementara sejak babak final four dengan raihan 140 poin.
Pelatih Bhayangkara, Reidel Toiran juga tak memusingkan rekor buruk yang dimiliki anak asuhnya di hadapan LavAni.
"Final menurut saya peluang 50:50 untuk semua tim, kita persiapkan dengan maksimalkan tim kita untuk lawan LavAni," ujar Toiran.
Sementara di kubu LavAni, mereka sudah dalam posisi selangkah lagi untuk mengukir sejarah baru pada liga voli tanah air.
Kemenangan atas Bhayangkara pada laga final nanti membuat LavAni akan menjadi tim pertama yang berhasil merengkuh tiga gelar juara dalam tiga tahun berturut-turut.
Baca Juga: Proliga 2024 - Sekuat Apapun Megawati, Top Skorer Hampir Pasti Milik Pemain Asing Lagi
Manajer tim LavAni, Ossy Dermawan, secara terbuka mengatakan bahwa LavAni memang ingin mencetak sejarah sebagai tim putra pertama yang melakukannya di Proliga.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar