Namun, permainannya tidak segarang sebelum cedera.
"Saya apresiasi dengan penampilan Boy setelah cedera di Semarang. Harusnya dia istirahat dua minggu, tetapi dia istirahat seminggu untuk tampil pada final Proliga," ucap pelatih timnas voli putra Indonesia pada SEA Games 2017 itu.
"Kondisi Boy masih 60 persen. Di bola voli modern jika punya strong point itu menjadi kunci. Fahri (Septian) performanya berbeda dari Proliga tahun lalu."
"Tahun lalu Fahri tampil di Proliga dengan kondisi bugar. Fahri sepulang dari Bulgaria harusnya istirahat dan sedang masa transisi. Dia juga manusia. Kalau faktor kelelahan mempengaruhi," aku Samsul.
Performa Fahri yang gemilang mengantarkan gelar sebagai pemain terbaik pada Proliga 2023.
"Jadi performa ini yang membedakan (Fahri) dari tahun lalu. Dia kecapekan, apalagi dituntut menghadapi lawan di bola-bola tinggi. "
"Sebenarnya beban soal mental juara. Kami tidak ada beban. Servis kami pelan dan receive lawan bagus. Dio (Zulfikri, setter) tidak bisa melakukan variasi serangan."
"Tadinya kami memperkirakan pertandingan berlangung 5 set, tetapi kembali ini permainan. Kami tidak bisa membunuh lawan. Mentok di 18, Bhayangkara duluan melaju."
Performa opposite, Noumory Keita juga menjadi penyebab LavAni tidak tampil maksimal.
"Keita penentu kemenangan untuk mencetak set point. Mencetak 3 kemenangan beruntun sulit seperti juga yang dialami Samator."
"Mohon maaf kami tidak bisa hattrick gelar. Mungkin keinginan itu dipatahkan Bhayangkara. Apalagi kualitas pemain lokal dan asing pada Proliga tahun ini lebih bagus," ujar Samsul.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar