Salah satu yang disorot adalah performa Fahri Septian Putratama yang mengisi pos sebagai outside hitter.
Dalam pertandingan ini, Fahri hanya mampu memberikan kontribusi sebesar lima poin saja untuk LavAni yang akhirnya harus tumbang.
Fahri memang berada dalam kondisi yang kurang bugar jika dibandingkan saat LavAni menang atas Bhayangkara Presisi di final tahun lalu.
"Fahri berbeda dari Proliga tahun lalu dengan kondisi bugar," kata Samsul menegaskan.
Samsul juga menegaskan seharusnya Fahri saat ini berada dalam masa transisi usai menjalani kiprah di Liga Voli Bulgaria.
Ya, sebelum tampil di Proliga 2024, pemain berusia 25 tahun itu mencurahkan segenap fokusnya bersama tim SKV Montana.
"Sepulang dari Bulgaria harusnya istirahat mestinya dia di masa transisi, dia juga manusia, kalau faktor kelelahan mempengaruhi," kata Samsul.
"Jadi performa ini yang membedakan dari tahun lalu, dia kecapekan, apalagi dituntut menghadapi lawan di bola-bola tinggi," imbuhnya.
Lebih lanjut, untuk mental sendiri para pemain LavAni tidak merasa terbebani dengan status sebagai juara bertahan.
"Sebenarnya beban soal mental juara, kami tidak ada beban, servis kita pelan, receive lawan bagus," kata Samsul.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar