Lagi dan lagi, Martin saat itu jatuh sendiri dan kali ini ketika balapan di Sachsenring itu tinggal menyisakan dua lap.
Selain gagal juara di Jerman, nol poin mengakibatkan Martin terkudeta dari puncak klasemen musim karena lagi-lagi Bagnaia yang berpesta.
Bagnaia sebelumnya berada di posisi kedua, baik di klasemen maupun ketika balapan MotoGP Jerman.
Setelah insiden itu, Martin bingung mengapa sering melakukan kesalahan seperti ini yaitu crash saat memimpin balapan dengan gap waktu yang cukup nyaman.
Sempat diduga apa mungkin karena gugup dan takut tersalip, Martin mengelaknya.
"Ini membuat frustrasi, sulit diterima, dan pasti akan membuat sulit tidur karena kecelakaan ini," katanya kepada MotoGP.com setelah balapan.
"Memang tidak ada alasan apapun dari saya, saya yang membuat kesalahan, saya harus mengevaluasi ini untuk ke depannya," tandasnya.
Mantan kepala kru senior MotoGP, Ramon Forcada, ikut menyoroti fenomena seringnya Martin untuk terjatuh saat memimpin dalam pdcast Dura La Vita.
Forcada menyebutkan bahwa memang kelemahan besar seorang pembalap itu biasanya ada di kepalanya, yakni isi pikiran.
Pria yang pernah menangani Jorge Lorenzo hingga Franco Morbidelli itu juga menduga bahwa sisi lemah Martin adalah menjaga konsentrasi walau sedang nyaman memimpin balapan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Paddock-GP.com, Motosan.es |
Komentar