Saat memperkenalkan diri dalam draft pemain Asia di Liga Voli Korea musim lalu, Mega tidak malu untuk menyebut penerimaan bola sebagai kelemahannya.
Meningkatkan kemampuan receive akan menambah amunisi Mega dalam mengangkat performa tim di sebuah pertandingan.
Mega tak perlu jauh-jauh mencari contoh karena Kim Yeon-koung yang diidolakannya menjadi legenda bola voli berkat kemampuan menyerang dan bertahan yang sama baiknya.
Juga berposisi sebagai outside hitter, musim lalu KYK masuk dalam lima besar statistik receive, peringkat dua dalam spike, dan peringkat enam dalam top skor di Liga Voli Korea.
Mega sendiri tetap berharap musim keduanya bertanding di Negeri Ginseng akan berakhir dengan kisah yang lebih manis.
Mimpi membawa Red Sparks mendapatkan gelar juara keempat dari Liga Voli Korea dibawanya jelang bergabung dengan rekan-rekan setim dalam persiapan pramusim.
"Alhamdulillah dengan bekal menjadi juara (Proliga) semoga masih ada euforia untuk main lagi di sana," kata Mega.
"Siapa tahu rezekinya lagi bisa menjadi juara pada Liga Voli Korea," harap pemain asal Jember tersebut.
Baca Juga: Sukses di Liga Voli Korea, Eks Rekan Setim Kapten Red Sparks Borong 2 Penghargaan pada Proliga 2024
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com, nocutnews.co.kr, KOVO.co.kr |
Komentar