BOLASPORT.COM - Indra Sjafri harus menyelamatkan perkembangan Arkhan Kaka dengan tak membebaninya bermain di semifinal ASEAN Cup U-19 2024.
Indra Sjafri bisa meloloskan timnas U-19 Indonesia ke semifinal ASEAN Cup U-19 2024, tetapi bukan tanpa kritikan.
Garuda Muda menyapu bersih tiga pertandingan Grup A dan mencetak 13 gol, tetapi masih kena bully netizen.
Indonesia kini menunggu calon musuh pada babak semifinal, Malaysia atau Thailand dari Grup C.
Pertandingan melawan Malaysia atau Thailand itu akan jauh lebih berat ketimbang tiga laga fase grup.
Salah satu kritik terbesar pada Indra Sjafri adalah ia terlalu percaya kepada penyerang termuda, Arkhan Kaka.
Arkhan Kaka membawa reputasi sebagai penyerang utama timnas U-17 di Piala AFF U-16 2024, Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, dan Piala Dunia U-17 2023.
Namun memasuki ASEAN Cup U-19 2024, usianya baru 16 tahun dan kalah pengalaman dari Jens Raven dan Muhammad Ragil.
Meski begitu Indra memilih mempercayai Arkhan sebagai starter pada dua laga pertama melawan Filipina dan Kamboja.
Tak ada gol yang tercipta dari Arkhan dalam dua laga itu, yang ada hanya serangkaian sentuhan hilang bola.
Semakin sering ia melakukan kesalahan, semakin turun kepercayaan dirinya.
Saat wonderkid Persis Solo akhirnya mencetak gol pada laga ketiga, itu berkat kemurahan hati Jens Raven.
Arkhan bahkan tak berani mendongakkan kepala saat berselebrasi karena gol itu bukan hasil kerja kerasnya.
Dalam kepercayaan diri yang rendah itu, Indra Sjafri semestinya menahan diri memberi beban tambahan pada Arkhan.
Ia masih muda, dan masih bisa tampil di ASEAN Cup U-19 untuk edisi mendatang.
Coach Indra masih mencari skuad terbaik untuk dimainkan di semifinal dan final pekan ini.
"Yang penting tim ini di semifinalnya yang kita benar-benar berhitung siapa sih skuad terbaik," ucap Indra.
"Cara bermainnya seperti apa yang nanti akan kita lakukan, tentu menunggu lawannya siapa."
Baca Juga: ASEAN Cup U-19 2024 - Pelatih Timor Leste Puji Atmosfer Suporter Timnas U-19 Indonesia
Melihat performa di tiga pertandingan fase grup, semestinya skuad terbaiknya meliputi Jens Raven sebagai starter.
Raven hanya satu kali sebagai starter, tetapi bisa memuncaki top scorer tim dengan tiga gol dan satu asis.
Menjadi pertanyaan pula, mengapa Muhammad Ragil yang punya menit main dan gol lebih banyak di Liga 1 hanya mendapat 45 menit di sepanjang fase grup.
View this post on Instagram
Baca Juga: Kata Kafiatur Usai Jadi Pemain Terbaik di Laga Timnas U-19 Indonesia Vs Timor Leste
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | BolaSport.com, Transfermarkt.co.id |
Komentar