BOLASPORT.COM - Francesco Bagnaia berbicara tinggi tentang rivalitasnya dengan Marc Marquez. Nuvola Rossa alias si Awan Merah percaya diri karena merasa lebih cepat dari The Baby Alien.
Soal hasil, Francesco Bagnaia boleh tersenyum lebar.
Hingga paruh musim MotoGP 2024, Bagnaia telah meraih 6 kemenangan di balapan grand prix dari 9 seri yang sudah berlangsung.
Ini merupakan awalan terbaik Bagnaia. Di titik yang sama pada tahun lalu, dia 'cuma' menang 4 kali dalam perjalanannya untuk merengkuh gelar juara dunia yang kedua dari kelas para raja.
Padahal Bagnaia sempat diperkirakan akan menemui kesulitan. Salah satu alasannya adalah karena kedatangan Marc Marquez ke dalam skuad Ducati.
Ketika ditanya apakah dia memiliki keunggulan daripada jagoan anyar tim Gresini itu, Bagnaia pun menjawab dengan percaya diri.
"Saya lebih cepat daripada Marc sekarang. Kemudian kita akan melihat, pastinya ekspektasi orang-orang terhadap dirinya cukup berbeda," ucap Bagnaia, dilansir dari MowMag.com.
"Kami bekerja dalam kesunyian, kami tetap diam, dan performa di lintasan yang berbicara. Itu karena saya tidak tahan dengan kebiasaan untuk menilai sebelum melihat pekerjaannya."
Baca Juga: Valentino Rossi Bisa Semarah Itu, Francesco Bagnaia Terkejut Gurunya Geram karena Ulahnya
Bagnaia tidak menahan diri untuk menyindir anggapan yang muncul di awal bahwa Marquez akan mendominasi karena dipersenjatai motor dari pabrikan terbaik.
"Orang-orang dulu berkata Marc pasti akan memenangi banyak hal dengan Ducati, sekarang mereka bilang dia tidak punya motor yang sama," sambung Bagnaia.
"Tahun depan kita akan melihatnya."
Ekspektasi tinggi terhadap Marquez bukannya muncul tanpa sebab karena kemampuannya yang sudah teruji tampil kompetitif bahkan dengan motor medioker sekali pun.
Bahkan musim lalu dia bersaing di posisi depan sendirian ketika rider-rider Honda lainnya tenggelam dalam krisis.
Adaptasi Marquez dengan Ducati berjalan cukup cepat. Di antara pembalap-pembalap motor Desmosedici lama, dia paling cepat.
Marquez juga telah mengancam Bagnaia dalam balapan kedua di Portugal yang diwarnai insiden senggolan hingga terjatuh. Pecco diasapi lagi olehnya di MotoGP Prancis di lap terakhir.
Namun, begitu Bagnaia menemukan solusi dari masalah chatter yang mengganggu motor Ducati Desmosedici GP24, dia tak terbendung hingga selalu menang di empat balapan terakhir.
Dominasi Bagnaia atas Marquez paling terlihat di balapan MotoGP Spanyol musim ini.
Setelah memenangi duel sengit dengan Si Semut dari Cervera, murid Valentino Rossi itu mampu menciptakan pace tinggi yang tak mampu ditandingi.
Padahal ritme Marquez sendiri sudah mengungguli pembalap-pembalap lainnya. Namun, Bagnaia masih bisa mengeluarkan senjata pamungkasnya.
Musim depan Bagnaia seharusnya terbebas dari keraguan semenjak Marquez akan bergabung sebagai rekan setimnya di Ducati. Tahun depan, motornya sama.
Ada anggapan bahwa rekan setim adalah musuh utama sehingga inilah kesempatan Bagnaia untuk membungkam orang-orang yang menilainya rendah.
Lantas, bagaimana jadinya jika Bagnaia masih digunjing karena menang pengalaman. Bukan tidak mungkin dia dianggap tetap diuntungkan karena menyetir pengembangan motor Ducati.
"Eh, di titik itu kesabaran saya akan habis," ucap Bagnaia yang telah menunggangi motor Ducati sejak debutnya di kelas raja pada 2019.
"Kita akan melihat apa yang terjadi. Saya harus menikmatinya dan fokus untuk melakukan yang terbaik."
Bagnaia merasa masih memiliki satu keunggulan lain di luar kecepatan motor atapun kemampuan berkendara.
"Kami tahu apa potensi kami dan dengan melakukan segalanya dengan baik, saya mengetahuinya dengan sangat baik bahwa kekuatan saya adalah mampu membaca situasi."
"Menurut saya, saat ini kami memiliki lawan yang sangat sedikit. Kemudian kita akan melihatnya," ucapnya menutup.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Mowmag.com |
Komentar