“Kami berjuang untuk meraih gelar dan sekarang (ada masalah)," ucap Quartararo.
"Pada awalnya, hal ini sangat buruk bagi saya, namun saya telah belajar untuk mengelola emosi ini," ujarnya.
"Jujur, karena tahun lalu lebih rumit. Saya punya lebih banyak kesulitan bersama tim."
“Pada akhirnya, ketika Yamaha memilih Anda untuk menjadi yang nomor satu, Anda mengalami saat-saat yang menyenangkan tetapi sekarang ada saat-saat yang lebih sulit," ujar Quartararo.
Komitmen berjuang sampai akhir dipertegas Quartararo saat ia kembali menandangani kontrak dua tahun lagi bersama tim garpu tala hingga MotoGP 2026.
Proyek pertama Yamaha musim depan adalah memiliki tim satelit baru bersama Pramac Racing yang sekaligus membuat mereka kembali memiliki empat motor di lintasan pada musim depan.
Baca Juga: Valentino Rossi Bisa Semarah Itu, Francesco Bagnaia Terkejut Gurunya Geram karena Ulahnya
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | AS.com |
Komentar