Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Klasemen Medali Olimpiade Paris 2024 - Indonesia Hampir Curi 1 dari China, tapi Angin Sedang Sulit Ditebak

By Ardhianto Wahyu - Senin, 29 Juli 2024 | 00:38 WIB
Pemanah Indonesia, Syifa Nur Afifah Kamal, melepaskan anak panah saat menghadapi China pada perempat final beregu putri Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, 28 Juli 2024.
PUNIT PARANJPE/AFP
Pemanah Indonesia, Syifa Nur Afifah Kamal, melepaskan anak panah saat menghadapi China pada perempat final beregu putri Olimpiade Paris 2024 di Paris, Prancis, 28 Juli 2024.

BOLASPORT.COM - Indonesia hampir membawa dampak ke persaingan di posisi atas klasemen medali Olimpiade Paris 2024.

Dampak yang dimaksud terjadi pada lomba panahan beregu putri di Esplanade des Invalides, Paris, Prancis, Minggu (28/7/2024).

Asa untuk membuka keran medali dibawa Indonesia melalui trio Diananda Choirunisa, Rezza Oktavia, Syifa Nurafifah Kamal.

Tim beregu putri Indonesia sukses mengalahkan Malaysia di babak 16 besar untuk menantang China di perempat final.

Menghadapi unggulan kedua, Indonesia mampu menggebrak di awal.

Anak panah pertama yang dilepas Choirunisa bahkan langsung mendarat di lingkaran pusat yang bernilai 10.

Rezza dan Syifa tak mau kalah dengan masing-masing mendapatkan nilai 9 dalam percobaan pertama.

Set pertama berakhir dengan skor imbang. Enam percobaan dari Indonesia dan China sama-sama berjumlah 54.

Baca Juga: Hasil Panahan Olimpiade Paris 2024 - Pepet China Sampai 1 Anak Panah Meleset, Perjuangan Trio Srikandi Gapai Medali Pupus

Indonesia dan China berbagi 1 poin. Untuk menang, tim harus mendapat 5 poin dengan 2 poin baru didapatkan jika unggul dalam set.

Namun, akurasi tim panahan Indonesia goyah sementara China selalu meningkat di paruh kedua pada setiap setnya.

Sebuah nilai 5 pada awal set ketiga meruntuhkan kans Indonesia.

Mengutip Kompas.id, Syifa, yang melepaskan anak panah itu, merasa teknik dan gerakannya sudah sesuai arahan dan latihan.

Pelatih tim panahan Indonesia, Denny Decko, menyebut perubahan kondisi angin setelah set pertama memang membingungkan.

"Teknik sudah dapat, sudah enak, di seri yang kedua angin datang cukup kencang. Tenang, tenang, tahu-tahu whoosh, datang," kata Denny.

"Perkenaan anak panah tidak sesuai. Mereka koreksi di panah berikutnya malah tambah jauh. Itu malah membuat mereka kebingungan."

Denny memaparkan, jam terbang akhirnya berbicara ketika menghadapi kondisi angin yang berubah.

"Setelah mengetahui angin seperti itu, mereka (China) berani mengambil keputusan," terangnya.

China merupakan lawan yang paling diwaspadai karena mengalahkan Korea Selatan dua kali di final seri Piala Dunia musim 2024.

Akan tetapi, di final Paris 2024 China harus mengakui keunggulan Korea Selatan meski bangkit dari ketertinggalan skor set 0-4 untuk memaksakan shoot off.

Tim beregu putri Korea masih terkalahkan di Olimpiade sejak Seoul 1988. Dalam event pertama panahan beregu putri di Olimpiade itu mereka mengalahkan Indonesia di final.

Korea Selatan menyamai catatan tiga medali emas China pada Senin (29/7/2024) pukul 00.00 WIB atau Minggu pukul 19.00 waktu Paris.

Korea berhak atas posisi yang lebih baik karena unggul dalam catatan medali perak atas China. Namun, mereka masih kalah dari Australia yang memuncaki dengan 4 keping emas.

Indonesia masih akan memperjuangkan medali pertama di edisi ke-32 dari pesta olahraga sedunia ini. Empat wakil dari dua nomor berbeda akan tampil pada Senin.

Peselancar ombak, Rio Waida, melanjutkan perjuangan di Teahupo'o, Tahiti.

Setelah gagal lolos di babak pertama karena ombak sedang sepi, Rio mencoba lagi di babak kedua untuk lolos ke fase knock-out. Rio akan menghadapi Jordy Smith dari Afrika Selatan.

Sementara tiga wakil lainnya bertanding di cabor bulu tangkis.

Mereka adalah Jonatan Christie di tunggal putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra, dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di ganda campuran.

10 BESAR KLASEMEN MEDALI OLIMPIADE PARIS 2024

Senin (29/7/2024) pukul 00.00 WIB

Pos. Negara Emas Perak Perunggu Total
1 Australia 4 2 0 6
2 Korea Selatan 3 2 1 6
3 China 3 1 1 5
4 Jepang 3 1 1 5
5 Prancis 2 2 2 6
6 Amerika Serikat 1 3 2 6
7 Kazakhstan 1 0 2 3
8 Belgia 1 0 1 2
9 Jerman 1 0 0 1
9 Hong Kong 1 0 0 1
9 Uzbekistan 1 0 0 1

Baca Juga: Rekap Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024 - 1 Wakil Gugur dan Komentar Herry IP soal Terkuncinya Rinov/Pitha di Depan Bos Terakhir

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu
Sumber : kompas.id, Olympics.com
REKOMENDASI HARI INI

Akhirnya Ruben Amorim Rasakan Aura Kandang Man United, Spesial dan Bikin Nagih!

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136