BOLASPORT.COM - Indonesia hampir membawa dampak ke persaingan di posisi atas klasemen medali Olimpiade Paris 2024.
Dampak yang dimaksud terjadi pada lomba panahan beregu putri di Esplanade des Invalides, Paris, Prancis, Minggu (28/7/2024).
Asa untuk membuka keran medali dibawa Indonesia melalui trio Diananda Choirunisa, Rezza Oktavia, Syifa Nurafifah Kamal.
Tim beregu putri Indonesia sukses mengalahkan Malaysia di babak 16 besar untuk menantang China di perempat final.
Menghadapi unggulan kedua, Indonesia mampu menggebrak di awal.
Anak panah pertama yang dilepas Choirunisa bahkan langsung mendarat di lingkaran pusat yang bernilai 10.
Rezza dan Syifa tak mau kalah dengan masing-masing mendapatkan nilai 9 dalam percobaan pertama.
Set pertama berakhir dengan skor imbang. Enam percobaan dari Indonesia dan China sama-sama berjumlah 54.
Indonesia dan China berbagi 1 poin. Untuk menang, tim harus mendapat 5 poin dengan 2 poin baru didapatkan jika unggul dalam set.
Namun, akurasi tim panahan Indonesia goyah sementara China selalu meningkat di paruh kedua pada setiap setnya.
Sebuah nilai 5 pada awal set ketiga meruntuhkan kans Indonesia.
Mengutip Kompas.id, Syifa, yang melepaskan anak panah itu, merasa teknik dan gerakannya sudah sesuai arahan dan latihan.
Pelatih tim panahan Indonesia, Denny Decko, menyebut perubahan kondisi angin setelah set pertama memang membingungkan.
"Teknik sudah dapat, sudah enak, di seri yang kedua angin datang cukup kencang. Tenang, tenang, tahu-tahu whoosh, datang," kata Denny.
"Perkenaan anak panah tidak sesuai. Mereka koreksi di panah berikutnya malah tambah jauh. Itu malah membuat mereka kebingungan."
Denny memaparkan, jam terbang akhirnya berbicara ketika menghadapi kondisi angin yang berubah.
"Setelah mengetahui angin seperti itu, mereka (China) berani mengambil keputusan," terangnya.
China merupakan lawan yang paling diwaspadai karena mengalahkan Korea Selatan dua kali di final seri Piala Dunia musim 2024.
Akan tetapi, di final Paris 2024 China harus mengakui keunggulan Korea Selatan meski bangkit dari ketertinggalan skor set 0-4 untuk memaksakan shoot off.
Tim beregu putri Korea masih terkalahkan di Olimpiade sejak Seoul 1988. Dalam event pertama panahan beregu putri di Olimpiade itu mereka mengalahkan Indonesia di final.
Korea Selatan menyamai catatan tiga medali emas China pada Senin (29/7/2024) pukul 00.00 WIB atau Minggu pukul 19.00 waktu Paris.
Korea berhak atas posisi yang lebih baik karena unggul dalam catatan medali perak atas China. Namun, mereka masih kalah dari Australia yang memuncaki dengan 4 keping emas.
Indonesia masih akan memperjuangkan medali pertama di edisi ke-32 dari pesta olahraga sedunia ini. Empat wakil dari dua nomor berbeda akan tampil pada Senin.
Peselancar ombak, Rio Waida, melanjutkan perjuangan di Teahupo'o, Tahiti.
Setelah gagal lolos di babak pertama karena ombak sedang sepi, Rio mencoba lagi di babak kedua untuk lolos ke fase knock-out. Rio akan menghadapi Jordy Smith dari Afrika Selatan.
Sementara tiga wakil lainnya bertanding di cabor bulu tangkis.
Mereka adalah Jonatan Christie di tunggal putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di ganda putra, dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di ganda campuran.
10 BESAR KLASEMEN MEDALI OLIMPIADE PARIS 2024
Senin (29/7/2024) pukul 00.00 WIB
Pos. | Negara | Emas | Perak | Perunggu | Total |
1 | Australia | 4 | 2 | 0 | 6 |
2 | Korea Selatan | 3 | 2 | 1 | 6 |
3 | China | 3 | 1 | 1 | 5 |
4 | Jepang | 3 | 1 | 1 | 5 |
5 | Prancis | 2 | 2 | 2 | 6 |
6 | Amerika Serikat | 1 | 3 | 2 | 6 |
7 | Kazakhstan | 1 | 0 | 2 | 3 |
8 | Belgia | 1 | 0 | 1 | 2 |
9 | Jerman | 1 | 0 | 0 | 1 |
9 | Hong Kong | 1 | 0 | 0 | 1 |
9 | Uzbekistan | 1 | 0 | 0 | 1 |
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | kompas.id, Olympics.com |
Komentar