BOLASPORT.COM - Kesuksesan ganda campuran Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, dalam menjuarai Grup D Olimpiade Paris 2024 membawa dampak cukup besar bagi China.
Permainan anak didik pelatih asal Indonesia, Nova Widianto, itu memang benar-benar sangat enak ditonton dan patut diapresiasi sepanjang perjuangan mereka di fase grup.
Porte de La Chapelle Arena, Paris, menjadi saksi keganasan permainan Chen/Toh yang dipoles Nova di "Pelatnasnya" Malaysia sejak awal 2023 itu.
Mereka berhasil mengalahkan unggulan dua sekaligus pasangan ranking dua dunia asal China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping dalam permainan tiga gim.
Pada pertandingan pamungkas Grup D yang berlangsung pada Senin (29/7/2024), Chen/Toh tidak lesu meski kalah di gim pertama.
Mereka justru makin berapi-api, terus memperbaiki apa yang kurang sampai mampu membalikkan keadaan dan mengunci kemenangan 17-21, 21-15, 21-16.
Feng/Huang dibuat mati kutu sepanjang akhir gim kedua sampai gim ketiga.
Kepanikan terlihat jelas dari raut wajah Feng Yan Zhe yang notabene debutan dan paling muda usianya di antara empat pemain yang sedang berjibaku di lapangan.
Wejangan Huang, yang merupakan juara bertahan, tak cukup berhasil membuat Feng tenang dan semakin banyak melakukan kesalahan sendiri ketika dicecar smes kencang Chen.
Kekalahan itu memang tetap membuat pasangan China lolos ke perempat final dengan menghuni status runner-up Grup D.
Namun, gara-gara kejutan inilah, Chen/Toh sukses mengobrak-abrik skenario indah China.
China sebenarnya memiliki potensi menggelar derbi di laga final alias mengamankan medali emas dan perak sekaligus.
Sebab, juara Grup D dipastikan berbeda paruh dengan juara Grup A, tempat di mana wakil China lainnya yaitu Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong menjadi unggulan teratas.
Berbeda paruh, artinya mereka baru bisa bertemu di babak final.
Akan tetapi, ketika Zheng/Huang memuncaki Grup A, Chen/Toh membuat Feng/Huang mengambil rute acak dengan laga melawan salah satu dari juara grup lainnya di babak delapan besar.
Apes, dalam undian, Feng/Huang harus menjemput takdir yang paling miris.
Pasalnya, dari semua kemungkinan bertemu tiga juara grup lain, Feng/Huang justru langsung ditakdirkan bertemu kompatriot mereka sendiri, Zheng/Huang.
Otomatis, salah satu di antara mereka akan dipastikan gugur di perempat final dan tidak akan mendapat medali sama sekali.
Harapan China untuk membawa pulang dua medali dari nomor ganda campuran juga sekaligus pupus.
Mereka gagal mengulang memori manis ketika mereka mampu menciptakan All Chinese Final di Tokyo 2020 lalu.
Bahkan, peluang China untuk membawa emas kini juga makin tipis, karena mereka sudah pasti tinggal punya satu amunisi mulai babak semifinal nanti.
Di semifinal pemenang derbi China akan bertemu salah satu dari Yuta Watanabe/Arisha Higashino (Jepang) atau Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).
Sementara di paruh babak perempat final lain, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei akan bertemu Kim Won-ho/Jeong Na-eun (Korea Selatan), runner-up Grup A.
Pemenang laga itu akan berjumpa dengan duel pasangan kidal yaitu Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) atau Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea Selatan).
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar