Hasil ini bahkan lebih buruk daripada penampilan Jonatan pada Olimpiade terakhir di Tokyo.
Saat itu, Jonatan berhasil lolos dari fase grup meskipun pada akhirnya kalah pada babak 16 besar saat bersua wakil China, Shi Yu Qi.
Pada Olimpiade Paris 2024, Jonatan bahkan menjadi unggulan teratas pertama yang harus angkat koper lebih cepat.
Bagaimana tidak? Jonatan berstatus sebagai unggulan ketiga pada sektor tunggal putra, hanya berada di bawah Shi Yu Qi (China) dan Viktor Axelsen (Denmark).
Namun tak bisa dipungkiri, Jonatan memang mendapatkan undian yang tak lebih baik daripada pemain unggulan keempat yakni Anders Antonsen.
Jonatan bahkan menjadi pemain unggulan teratas yang bernasib malang.
Jonatan harus beradu keberuntungan dengan pemain peringkat keempat yaitu Anders Antonsen (Denmark) dalam undian untuk mendapatkan bye.
Bye akhirnya didapat Antonsen dan tergabung ke grup D bersama lawan-lawan non-unggulan yakni Collins Valentine Filimon (Austria) dan Ade Resky Dwi Cahyo (Azerbaijan).
Meski begitu, Jonatan tak bisa mengatakan bahwa undian buruk menjadi penghalang untuk melaju ke babak berikutnya.
Pasalnya Jonatan sebenarnya memiliki rekor yang lebih baik daripada Sen dengan empat kali menang dan baru sekali kalah.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar