Astrup/Rasmussen baru memiliki modal dua kemenangan dari tiga pertandingan.
Mereka bertemu ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang memiliki nasib sama seperti mereka yakni dua kali menang dan sekali kalah.
Masalahnya, dua pertandingan yang sangat menentukan tersebut awalnya digelar pada waktu yang berbeda.
Laga Liu/Ou vs Lee/Wang awalnya dijadwalkan pada sesi siang, sedangkan laga Astrup/Rasmussen vs Hoki/Kobayashi digelar pada sesi pagi.
Jadwal tersebut akhirnya membuat kubu Denmark protes dan meminta dua pertandingan tersebut digelar pada waktu yang bersamaan pada sesi siang atau jam 19.00 WIB, Rabu (31/7/2024).
Direktur olahraga federasi bulu tangkis Denmark, Jens Meibom, mengatakan jadwal pertandingan yang berbeda berpotensi pasangan China dan Taiwan bermain mata.
"Secara teori, ini berarti jika Denmark kalah dari Jepang, maka China dan Taiwan bisa bermain sesuai hasil tersebut dan kedua akan pasangan melaju," kata Jens Meibom dilansir BolaSport.com dari SportTV2 Denmark.
"Tentu saja ini merupakan situasi yang tidak dapat dipertahankan, jadi kami telah menyampaikan keluhan mengenai hal ini, dan untungnya mereka mendengarkan kami," ujarnya.
Banding akhirnya diterima hingga duel terakhir pada grup D digelar dalam waktu yang bersamaan.
Liu/Ou vs Lee/Wang berlangsung di lapangan 2, sementara Astrup/Rasmussen vs Hoki/Kobayashi di lapangan utama.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar