Sensitivitas runner-up Moto2 2020 itu juga menjadi kelebihan tersendiri.
Tak ayal, Honda tanpa ragu memprioritaskan semua pembaruan perangkat untuk dipasang ke motor Marini lebih dulu.
Hal ini pula yang kemungkinan besar membuat pembalap 26 tahun itu harus rela tak bisa tampil maksimal saat akhir pekan lomba.
"Sepeda motor saya adalah yang paling canggih. Saya adalah pembalap yang mencoba semua inovasi (Honda) di lintasan," katanya.
Harapan Marini belum muluk-muluk.
Dia tahu bahwa motornya tidak akan bisa sekejap mata berubah. Tetapi, paling tidak, dia berharap Honda bisa lebih mendekati level Yamaha dan tak lagi terpuruk seburuk-buruknya.
Terlebih, kabarnya untuk di MotoGP Inggris 2024 ini, akan ada pembaruan aerodinmaika besar-besaran untuk Honda RC213V.
"Seluruh usaha yang kami investasikan untuk pengembangan lebih lanjut sejauh ini membuahkan hasil," ungkap Marini.
"Mudah-mudahan kami bisa lebih dekat dengan Yamaha," pungkas dia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar