Hal ini sudah ditandai dengan cemoohan suporter lokal ketika lagu kebangsaan Argentina dikumandangkan sebelum pertandingan.
Walau berbeda level kejuaraan, laga di Bordeaux banyak dianggap sebagai momen kontingen Prancis melakukan balas dendam atas sederet peristiwa yang terjadi, di mana mereka berposisi sebagai korbannya.
"Bisa dibilang ini semacam balas dendam kecil, terserah untuk menganggapnya seperti itu," kata bek Prancis U-23, Joris Chotard.
"Bagaimanapun, Prancis-Argentina, ini pertandingan yang besar dan hebat," lanjutnya, dikutip dari laman The Guardian.
Di sisi timnas Argentina, adik-adik kelas Lionel Messi sudah memperkirakan situasi sengit yang harus mereka hadapi jika dipertemukan dengan Les Tricolores.
Pasukan Javier Mascherano menabung tekad jelang menghadapi atmosfer neraka di Bordeaux nanti.
"Kami bisa memperkirakan suasana yang penuh permusuhan," kata kiper Albicelestes, Geronimo Rulli, di ESPN.
"Anda masuk ke lapangan dan mereka mencemooh lagu kebangsaan kami."
"Kami tahu ini adalah tentang apa yang terjadi di Piala Dunia dan kejadian setelahnya (isu rasialisme)."
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Theguardian.com, ESPN.com |
Komentar