"Saya merayakan kemenangan di depan bangku mereka, ya, itu sedikit mengejek," ujar Millot seperti dikutip BolaSport.com dari L'Equipe.
"Akan tetapi, wasit terlalu kasar memberi saya kartu merah."
"Kami berada dalam euforia, ini permainan yang adil, ini sepak bola. Jika wasit tidak mengerti hal tersebut, medali emas sudah dekat," kata pemain VfB Stuttgart itu.
Tindakan Millot bukanlah tanpa dorongan.
Dia mengaku terprovokasi dengan perlakuan Enzo Fernandez setelah membawa Argentina juara Copa America 2024.
Dalam sebuah momen selebrasi, Fernadez dan beberapa anggota Albiceleste menyanyikan lagu bernada rasis untuk pemain Prancis yang memiliki keturunan Afrika.
Perilaku tersebut lantas membakar api peperangan antara kedua timnas.
"Kami harus memikirkannya, itu memberi kami semangat," ucap Millot.
"Begitu kami melihat gambaran kejadiannya, kami senang bisa melawan mereka."
"Ini perang yang bagus antara dua negara," tutur Millot.
Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Prancis atas Argentina.
Gol tunggal dari Jean Mateta membawa pasukan muda Les Bleus melenggang ke semifinal untuk menantang Mesir.
Namun, Millot tak bisa berpartipasi dalam babak empat besar karena hukuman kartu merah.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | L'Equipe |
Komentar